Pria Umur 68 Tahun asal Ketungau Hulu Sembuh dari COVID-19

oleh
Helmanus (68), warga Kecamatan Ketungau Hulu dari klaster perbatasan menunjukan surat bebas COVID-19 setelah menjalani isolasi dan perawatan di RSUD Ade M Djoen Sintang.

BERITA-AKTUAL.COM – Sintang-Dinas Kesehatan Sintang kembali mengumumkan sembuhnya pasien COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Ade M Djoen. Dia adalah Helmanus (68), warga Kecamatan Ketungau Hulu dari klaster perbatasan.

“Berdasarkan hasil swab PCR yang dikeluarkan Untan tanggal 24 Juni, Pak Helmanus yang sebelumnya terkonfirmasi COVId-19 dinyatakan sembuh,” kata dr.Harysinto Linoh, Kepala Dinas Kesehatan Sintang.

Helmanus merupakan pekerja migran yang bekerja di Serawak Malaysia. Yang bersangkutan menjalani rapid test tanggal 26 Mei di Puskesmas Merakai dan dinyatakan reaktif. Setelah itu dibawa ke Sintang untuk menjalani isolasi.

“Saat diswab tanggal 28 Mei, hasilnya dikonfirmasi positif tanggal 12 Juni. Beliau sudah dirawat 32 hari. 18 hari diisolasi di gedung Diklat. Di Rumah Sakit selama 12 hari,” jelasnya.

Sinto kemudian mengucapkan terima kasih pada seluruh tenaga medis dan  para medis yang sudah membantu merawat Helmanus hingga dinyatakan sembuh.

“Terima kasih pula pada Pak Andon (Kepala Badan Pengelola Perbatasan), karena sudah tanggal terhadap tenaga kerja indonesia yang pulang dari perbatasan. Terima kasih pula pada Pak Helmanus dan keluarga yang selama ini patuh pada protokol kesehatan dan bersabar menjalani isolasi hingga dinyatakan sembuh,” ucapnya.

Hasil tersebut, kata Sinto, kembali membuktikan bahwa COVID-19 bisa disembuhkan.

“Pak Helmanus ini sudah cukup berumur. Umurnya 68 tahun. Ini adalah kasus kesembuhan pasien COVID-19 ke enam di Kabupaten Sintang, dari 28 kasus konfirmasi positif. Kedepan, saya berharap semua pasien yang dinyatakan positif COVID-19 di Sintang dinyatakan sembuh,” harapnya.

Kepala Badan Pengelola Perbatasan Sintang, Andon juga mengucapkan selamat atas kesembuhan warga perbatasan dari COVID-19 setelah menjalani perawatan yang cukup lama.

“Mudah-mudahan ini, jadi kasus terakhir di perbatasan. Serta, jadi titik balik untuk mengembalikan situasi dan kondisi yang terkena stigma cukup kuat selama ini,” ucapnya.

Ia mengatakan, pelintas batas hingga saat ini masih padat. Sehingga, ketika ada pelintas datang, kerap kali tidak mendapat penerimaan dari warga.

“Di perbatasan belum punya rumah singgah. Sehingga menyulitkan kami. Jadi, warga perbatasan yang reaktif harus segera dievakuasi ke Sintang. Nah, dengan sembuhnya Pak Helmanus bisa membantu kita di perbatasan sehingga stigma yang selama ini sangat kuat bisa perlahan diatasi,” kata Andon.

Helmanus, Warga Kecamatan Ketungau Hulu juga berterima kasih pada semua pihak yang sudah merawatnya selama ini. “Saya tidak bisa membalas kebaikan bapak/ibu. Saya, harapkan Tuhan bisa membalasnya,” katanya.