Cegah Kerumunan Bulan Ramadan, Jarot: Aturan Akan Diperketat

oleh
Bupati Sintang, Jarot Winarno.

BERITA-AKTUAL.COM – Bupati Sintang Jarot Winarno menyatakan bahwa pemerintah akan membuat aturan yang lebih ketat untuk mencegah kerumunan. Mengingat, saat ini kasus corona meningkat dan sebentar lagi bulan Ramadan.

“Saya mau bikin aturan yang lebih ketat selama bulan puasa ini. Tempat hiburan, cafe, bar, tutup. Warung-warung boleh buka, tapi tidak usah menutup tirai. Cuma jam operasional akan diatur lebih ketat,” kata Jarot saat konferensi pers di Mini Comand Center (MMC) Kantor Bupati Sintang, Jumat siang 26 Maret 2021.

Contohnya, kata Jarot, warung kopi boleh buka hingga pukul 22.00. Kalau buka melewati jam operasional, akan dirazia. “Kita kembali seperti dulu. Makanya, kuranginya mobilitas dan hindari kerumunan,” imbaunya.

Kemudian, karena klaster rumah ibadah sudah ada. Dan ibadah puasa adalah tempatnya orang bersilaturahim dan berkumpul. Mulai dari buka puasa bersama, solat wajib, solat Tarawih hingga berzikir di masjid. Maka Jarot akan mengirimkan surat ke Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk mencegah penularan corona.

“Ini harus kita jaga. Karena klaster rumah ibadah sudah ada. Kepada umat muslim yang beribadah di bulan puasa, tetap saya imbau 5 M. Mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Jadi kalau bisa ngaji di rumah, ya di rumah lah,” imbau Jarot.

Jarot kemudian mengungkapkan melonjaknya kasus corona di Sintang pada bulan Maret 2021. Pada minggu ketiga sudah mencapai 94 kasus konfirmasi. Menurut Jarot, tren naiknya kasus COVID-19 terjadi di seluruh Indonesia. Hal ini disebabkan kendornya persepsi resiko terkena corona karena adanya program vaksinasi.

“Padahal vaksinasi itu cara kerjasama seperti ini. Dosis pertama baru tumbuh beberapa persen kekebalan. Setelah dosis kedua baru full. Tidak heran ada pejabat kita yang baru divaksin dosis pertama lalu positif corona. Jadi, jangan mentang-mentang sudah ada program vaksinasi, kepatuhan akan protokol kesehatan (prokes) semakin kendor. Ini tidak benar. Tetap patuhi prokes,” tegas Jarot.