31 Kasus IMS di Wilayah Puskesmas Kebong

oleh
Roy Martadi Nurmansyah, Kepala Puskesmas Kebong.

BERITA-AKTUAL.COM – Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Kebong, Roy Martadi Nurmansyah mengungkapkan perkembangan kasus Infeksi Menular Seksual (IMS) di 13 desa binaan. Ia mengatakan untuk IMS, yang baru terdata ada 31 kasus.

“Angka ini turun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 47 kasus. Rata-rata yang terkena IMS ini usia remaja atau anak sekolah seperti SMP dan SMA,” ungkap Roy Martadi Nurmansyah pada berita-aktual.com, belum lama ini.

Ia mengatakan, untuk 31 orang yang kena IMS rata-rata SMA dan putus sekolah. Mereka juga masih di bawah umur. “Perbandingan antara laki-laki dengan perempuan, lebih banyak perempuan yang kena IMS. Persentasenya 70:30,” bebernya.

“Pengakuan mereka kena IMS rata-rata karena pergaulan, kemudian pengaruh medsos. Apalagi anak sekolah sekarang lebih mudah mengakses internet maupun media sosial,” kata Roy.

Dikatakan Roy, kasus IM IMS awalnya diketahui setelah remaja tersebut berobat di Puskesmas. “Setelah kita gali informasi, sekalian kita berikan edukasi” katanya.

“Mereka yang terkena IMS, rata-rata dapatnya dari luar. Karena aksesnya lebih mudah ke Sintang. Rata-rata bawaan. Intinya bawaan lah,” sambungnya.

Untuk mengatasi IMS ini, kata Roy, Puskemas Kebong sudah melakukan edukasi ke sekolah-sekolah. Karena mengharapkan remaja untuk ke Puskesmas agak malu-malu. Kalau sudah ada keluhan seperti susah kencing dan sebagainya baru mereka datang ke Puskesmas.

“Makanya kami mencoba mengoptimalkan melalui Posyandu Remaja. Kemudian ke sekolah-sekolah melalui UKS.  Supaya nanti mereka melakukan konsultasi lebih enak, lagi pula ini kan terkait privasi ya kan,” katanya.

Selain itu, dirinya juga meminta pada Polsek dan pihak kecamatan agar ikut memantau para remaja. Karena Kecamatan Kelam Permai salah satu kecamatan yang paling dekat dengan kota Sintang. Aksesnya juga mudah. Kemudian menjadi tempat strategis atau persinggahan dari Kapuas Hulu maupun daerah lain.