BERITA-AKTUAL.COM – Meski tergolong olahraga berbahaya, balap motor sangat digemari oleh banyak kalangan. Tak terkecuali di Kabupaten Sintang. Setiap digelar event balap, selalu disambut antusias peserta serta masyarakat Bumi Senentang.
Tingginya animo masyarakat akan olahraga balap ini, juga jadi perhatian Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sintang Billy Welsan.
Menurutnya, supaya olahraga balap di Sintang bisa berprestasi, pemerintah harus ikut adil dalam penyaluran hobby dan bakat para pembalap Sintang. Salah satunya dengan menyediakan fasilitas untuk latihan seperti sirkuit.
“Tanpa latihan, saya rasa sangat tidak mungkin pembalap-pembalap Sintang bisa bersaing dengan kabupaten lain atau luar Kalimantan Barat,” kata Billy pada berita-aktual.com, Selasa (8/10/2019).
Politisi muda Partai Gerindra ini menambahkan bahwa dengan adanya sirkuit, pembalap akan melatih skill mereka. Selain itu, bisa menyetting motor balap mereka. Agar ketika ada event balapan, mereka akan menampilkan skill terbaik untuk meraih podium juara.
“Dengan adanya sirkuit bagi pembalap, generasi muda punya tempat untuk menyalurkan bakat. Jadi, mereka tidak lagi mengunakan jalan raya sebagai arena untuk mengasah skill. Tapi dengan menggunakan sirkuit yang sudah ada,” kata dewan yang juga hobby olahraga balap motor ini.
Dengan adanya sikuit, lanjut legislator Dapil Sintang 1 ini, pengurus olahraga juga terpacu untuk mendatangkan event balap skala besar. Agar, pembalap-pembalap lokal kita bisa menunjukan prestasi di kampung halamannya dengan menjuarai kejuaraan itu.
“Bagi saya, dunia balap motor adalah bagian dalam hidup. Karena saya dulu pernah ikut beberapa event balapan di luar Sintang baik roadrace maupun motocross. Makanya, saya harapkan pemerintah bisa memperjuangkan untuk dibangun sirkuit roadrace dan grasstrax yang standar untuk latihan pembalap Sintang,” harapnya.
Yang tak kalah penting, kata Billy, dibuat event-event balap lagi di Kabupaten Sintang. Karena dengan adanya event balap di Kabupaten Sintang sekaligus bisa penambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Karena penginapan pasti penuh. Rumah makan juga pasti banyak pembelinya. Sekaligus juga mengenalkan wisata dan potensi-potensi yang bisa digarap dari Kabupaten Sintang ke orang luar yang datang,” pungkasnya.