Anggota DPRD Kalbar Kecewa dengan Kebijakan PT DRM di Sintang

oleh
Anggota DPRD Kalbar, Terry Ibrahim ketika reses di Kabupaten Sintang.

BERITA-AKTUAL.COM – Anggota DPRD Provinsi Kalbar, Terry Ibrahim mengungkapkan kekecewaanya atas kebijakan PT Duta Rendra Mandiri (PT DRM) di Desa Setungkup, Kecamatan Ketungau Hilir, Kabupaten Sintang. Perusahaan tersebut dinilainya tidak menepati janji kepada masyarakat.

“Waktu pertama kali perusahaan masuk dan melobi lahan, saya yang mendekatkan mereka dengan masyarakat. Dengan tuntutan agar perusahaan membantu kelancaran infrastruktur jalan, kesehatan, pendidikan dan rumah ibadah. Tapi hingga sekarang, semua itu tidak ada yang dilakukan. Padahal perusahaan sudah panen,” ungkap Terry.

Yang lebih menyedihkan lagi, kata politisi asal Kabupaten Sintang ini, para petani plasma ditelantarkan. “Padahal, janji mereka dulu tidak akan menelantarkan para petani. Contoh, ketika gajian tidak pernah tepat waktu,” bebernya.

Dikatakan Terry, dirinya mengetahui kondisi tersebut karena dipercaya sebagai Ketua KUD. Saat petani terlambat menerima gaji, mereka selalu mengeluhkan hal itu kepada dirinya selaku ketua koperasi.

“Kalau tidak saya telepon, tidak mempercepat proses pencairan gaji. Seharusnya, pembayaran gaji petani plasma tidak perlu lagi ditanya-tanya.  Mengingat sudah dijadwalkan rutin. Seharusnya, ketika selesai panen langsung ditimbang, diantar ke pabrik, setelah itu resinya disampaikan ke perusahaan. Itu akan jadi dasar untuk membayar gaji,” ucapnya.

“Tapi kenyataanya, dibiarkan berbulan-bulan. Kalau ditanya, alasanya karena corona. Menurut saya itu hanya alasan saja. Karena di lapangan, karyawan tetap bekerja,” kata Terry.

Dengan adanya kondisi tersebut, politisi Nasdem dari perbatasan ini mengaku sangat kecewa pada perusahaan. Karena terkesan membebankan tanggung jawabnya pada KUD.  “KUD didirikan untuk memfasilitasi petani plasma dengan perusahaan. Dengan kondisi ini, KUD menjadi sasaran kemarahan petani plasma,” pungkasnya.

 

No More Posts Available.

No more pages to load.