Bupati Berharap Sintang Kembangkan Ekonomi Kreatif

oleh
Bupati Sintang Jarot Winarno saat Musrenbang dan meminta agar Sintang mengembangkan ekonomi kreatif.

BERITA-AKTUAL.COM – Bupati Sintang Jarot Winarno menghimbau agar kedepannya Bumi Senentang bisa mengandalkan ekonomi kreatif. Karena, selama ini selalu mengandalkan ekonomi ekstraktif. Yakni mengandalkan perkebunan yang mengeksploitasi sumber daya alam (SDA) yang besar seperti sawit, karet dan lada.

“Kita harus buat terobosan dalam hidup untuk mengandalkan ekonomi kreatif. Seperti menanam daun sekubak, kopi, teh, dan hal hal yang berkaitan dengan ekonomi kreatif. Semua itu kita kembangkan untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan yang didukung oleh Pemerintahan yang terbuka demi menuju Sintang yang berkelanjutan,” ucap Jarot.

Ia mengatakan bahwa di Kabupaten Sintang angka kemiskinan masih tinggi, walaupun sudah turun satu digit. Selain itu, Sintang merupakan kota inflasi kedua,

“Pertama, angka kemiskinan kita sudah turun 1 digit dari awalnya 10,7 persen, 10,2 persen, 10,35 persen. Tetapi di tahun 2019 kita sudah turun 1 digit menjadi 9,65 persen. Angka ini masih tinggi,  sekitar 40 ribu masyarakat yang miskin,” jelas Jarot.

Kemudian terkait Kota Inflasi. Sintang ini menjadi kota terinflasi kedua dari 90 Kota se-Indonesia. “Hal ini mengacu kepada Sembilan bahan pokok yang berkontribusi besar terhadap inflasi di Kota Sintang, dan menjadi Inflatro kedua di Indonesia,” jelasnya.

Terkait permasalahan di Sintang. Jarot menambahkan selain permasalahan kemiskinan, angka rata-rata lama belajar di Sintang juga masih rendah. “Tolak ukur kemiskinan di Sintang itu setiap orang harus berpenghasilan Rp. 556.000 / bulan. Kalau diatas itu tidak miskin. Alasan kenapa tinggi, karena faktor kegawatdaruratan infrastruktur masih menjadi masalah di Kabupaten Sintang. Kemudian juga hal itu berpengaruh terhadap rata-rata lama sekolah di Sintang yang masih sekitar 6,9 tahun,” jelas Jarot.

 

 

 

 

No More Posts Available.

No more pages to load.