BERITA-AKTUAL.COM – Bupati Jarot Winarno mengatakan, di Kabupaten Sintang ada 152 koperasi kebun. Namun yang sehat hanya 70 koperasi saja. Sisanya hidup segan mati tak mau.
“Yang terbaik dari 70 koperasi tersebut adalah Koperasi Rimba Harapan di Binjai Hulu dan Koperasi Produksi Raja Swa di Sepauk ini,” kata Jarot saat melakukan panen perdana sawit milik Koperasi Produksi Raja Swa pada Kamis, 24 Oktober 2019 di Kebun Sawit Mitra Mandiri Desa Bangun Kecamatan Sepauk.
Ia berharap Koperasi Produksi Raja Swa akan menjadi contoh bagi yang lain. Kebunnya masih milik kita. Tetapi yang kelola adalah perusahaan. Saya berharap, meskipun saat ini kebun milik koperasi ini dalam satu hektar hanya mampu menghasilkan 500-700 kilogram saja. Tetapi saya mendorong terus agar koperasi bisa memperbaiki produktivitas kebunnya sampai menghasilkan 3-5 ton per hektar.
“Saat ini masih sangat banyak desa yang memiliki lahan luas, bukan merupakan lahan gambut, bukan hutan lindung. Bukan bagian dari konsesi perusahaan. Tetapi mereka bingung bentuk kerjasama yang akan dibangun dengan perusahaan sekitarnya. Di sini contoh yang baik. Buat koperasi atau masyarakat lain yang ingin membangun kebun sawit. Silakan datang dan belajar ke sini,” ajak Jarot.
Darius Anu Ketua Koperasi Produksi Raja Swa Desa Bangun menyampaikan rasa bangga karena panen perdana kebun mitra mandiri bisa dilakukan oleh Bapak Bupati Sintang.
“Awalnya kami memang menentang kedatangan sawit di daerah kami. Tetapi ada solusi dari persoalan yang kami takutkan dari kehadiran sawit. Solusi tersebut adalah lahan milik warga tetapi dikelola oleh perusahaan PT Kencana Alam Permai,” bebernya.
Dikatakan dia, saat ini ada 45 orang tenaga kerja dengan upah UMR dan jaminan kesehatan yang bekerja di kebun milik koperasi. Kemitraan yang kami bangun dengan perusahaan juga terjadi masalah di lapangan, tetapi berkat komunikasi yang baik. Persoalan bisa diatasi.
“Kami tetap keras terhadap para pekerja dan bahkan dengan perusahaan. Kami sudah teken MoU dengan perusahaan. Bahkan kami pernah hentikan kerjasama dan melakukan evaluasi,” terang Darius Anu.
Kepala Desa Bangun Natalis menyampaikan rasa senangnya karena para petani sawit mandiri bisa dibina dengan baik oleh pihak perusahaan. “Dengan seperti ini masyarakat bisa menjadi tuan di tanahnya sendiri,” katanya.
Ia berharap ekonomi masyarakat warga Desa Bangun semakin baik. Kalau ada masalah, diselesaikan dengan duduk bersama. “Bahkan ke depannya, program dan kerjasama antara masyarakat dengan perusahaan ini bisa juga diperluas ke desa lain di sekitar Desa Bangun” terang Natalis
Billy Perwakilan Solidaridad Kabupaten Sintang menyampaikan bahwa lembaganya mendukung program komoditas berkelanjutan seperti pola kemitraan masyarakat dengan perusahaan.
“Karena disini ada upaya untuk menyeimbangkan pembangunan sosial budaya, ekonomi, lingkungan dan pemerintahan,” katanya.