BERITA-AKTUAL.COM – Dinas Pertanian dan Perkebunan menggelar launching Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (Bahan Olahan Karet) di Desa Suka Jaya, Kecamatan Tempunak, Jum’at (4/9). Launching dilakukan langsung oleh Bupati Sintang, Jarot Winarno.
Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan,karet merupakan salah satu komoditas unggulan di Bumi Senentang. Hingga saat ini sudah terdata sebanyak 91.000 hektar karet unggul yang sudah tertanam. Namun, yang menjadi masalah sekarang adalah harga karet yang anjlok.
“Untuk penetapan harga karet kering pemerintah tidak terjun langsung untuk mengatur harga. Saya prihatin dengan harga karet yang turun naik. Inilah yang membuat pemerintah Kabupaten Sintang menyiapkan Rp 2 miliar untuk menampung karet masyarakat. Dana ini sebagai jaga-jaga kalau ada petani yang tidak mampu menampung,” katanya.
Dengan rendahnya harga karet saat ini, sekarang pemerintah berfikir bagaimana mengatasinya. Tentu ini mengacu kepada kualitas barang, tidak terjerat dengan kartel atau toke. Pengepul jangan sampai mematok harga sesuai kehendaknya.
“Nah, niat dari UPPB ini untuk mempertemukan antara karet kelompok tani yang berkualitas dengan beberapa calon pembeli. Kemudian dilelangkan untuk harga tertinggi, maka terjuallah. Namun dengan mutu dan kualitas yang bagus. Sehingga harga jual juga tinggi,” harap Jarot.
Kata Jarot, idealnya rata – rata setiap hamparan 100 hektar karet paling tidak harus ada 1 UPPB nya. “Mungkin di Sintang, UPPB ini yang pertama. Patut kita hargai ide dari Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan, Pak Elisa Gultom ini. Kita dirikan satu dulu dengan harapan bisa kita kembangkan dari kelompok tani yang lain,” jelasnya.
Jarot berharap, karet yang dihasilkan berkualitas dan harga yang baik. Oleh karena itu branding harus dibuat agar kualitas karetnya terjamin. “Ini ah peranan UPPB untuk menjembatani antara kualitas karet dari kelompok tani dengan harga jual dengan harga tertinggi,” ucapnya.
“Mari UPPB Aboh Kita Bersatu ini kita jadikan laboratorium. Jadikan percontohan an untuk direplikasi di tempat lainnya untuk mensejahtrakan petani di Kabupaten Sintang,” tegas Jarot.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Sintang, Elisa Gultom mengatakan, dalam upaya mengembangkan perkebunan berkelanjutan pihaknya menyediakan fasilitas bagi pekebun karet dan pengusaha karet di Bumi Senentang, melalui UPPB sebagai pusat pengeolahan, perbaikan mutu dan layanan bahan olahan karet di Sintang
“Kita sudah melihat berbagai permasalahan yang berkaitan dengan mutu dan harga komoditi karet di Kabupaten Sintang ini. Maka keberadaan UPPB ini di harapkan mampu memperbaiki peningkatan kualitas karet. Kapasitas pelayanan secara cepat tepat sasaran tidak kalah penting agar harga jual memadai,” kata Gultom.
Dijeaskan Gultom, dengan adanya UPPB ini kita akan meningkatkan posisi tawar antara pekebun dengan pengusaha karet. Dengan harapan mampu meningkatkan pendapatan pekebun. Produksi serta mutu yang dihasilkan juga dapat meningkatkan ketersediaan bahan baku produk karet dan perkebunan berkelanjutan.
“Melalui UPPB ini, para pekebun secara berkelompok diharapkan mengolah bahan karet menjadi produk karet yang sesuai dengan standar nasional indonesia. Dengan bahan olah karet baik dan berkualitas. Kepada pengelola UPPB kelompok tani Aboh Kita Bersatu, kami terus memberikan dukungan dengan harapan muncul UPPB -UPBB lain di Kabupaten Sintang ini,” pungkasnya.