BERITA-AKTUAL.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang Nekodimus berharap ketersediaan masker di Bumi Senentang diperhatikan oleh pemerintah. Mengingat, banyak masyarakat mengeluhkan sulitnya mendapatkan masker saat ini.
“Kita sih berharap masker tidak langka. Artinya, tidak ada yang membeli dalam jumlah banyak. Atau, ada yang mengambil kesempatan untuk menaikan harga ditengah kelangkaan,” kata Nekodimus pada berita-aktual.com di DPRD Sintang.
Oleh karena itu, ia meminta pedagang/apotik menjual masker dengan harga sewajarnya. Dan masyarakat juga diharapkan membeli masker sesuai dengan kebutuhan. “Ini penting, agar masker selalu tersedia di toko/apotik,” ucapnya.
Menurutnya, yang paling penting dalam hal ketersediaan masker adalah Dinas Kesehatan atau rumah sakit. Mengingat, mereka berada di garda terdepan pelayanan kesehatan pada masyarakat. “Kalau kita-kita ini, kebutuhan masker paling-paling digunakan saat ke luar rumah,” ucapnya.
Politisi Hanura ini mengakui bahwa stok masker saat ini tidak ada di pasaran. “Di Sintang ndak ada. Masker ini saja saya beli online. Harganya juga tidak terlalu mahal,” ucapnya. “Dulu, masker kotak kecil isi 50 lembar, harganya Rp 30 ribu. Sekarang, ndak ada harga segitu. Jangankan kotak isi 50 lembar. Kotak 10 dan 5 lembar, susah mendapatkannya,” bebernya.
Selain itu, ia juga menyampaikan sulitnya mendapatkan hand sanitizer. “Kemarin saya dapat dua jak. Oleh karena itu saya minta Dinas Kesehatan bisa menindaklanjuti masalah ini,” ucapnya.
“Mestinya, barang ini (masker dan hand sanitizer) tidak boleh langka di pasar. Ketika orang membutuhkan harus tersedia. Sayangnya, ditengah kondisi seperti ini, barang-barang ini tidak tersedia di pasaran. Masker ini kan sifatnya sekali pakai. Makanya harus disediakan dalam jumlah banyak,” katanya.
Untuk menindaklanjuti masalah ini, DPRD Sintang akan mengadakan rapat. “Seperti kata Pak Bupati, APBD kita bila perlu dilakukan perubahan. Agar, bisa diefektifkan untuk penanganan covid-19. Terutama untuk pemenuhan peralatan tenaga medis untuk pelayanan pada masyarakat,” ucapnya.
“Saya pribadi ndak masalah perjalanan dinas dihilangkan dan dialihkan untuk penanganan covid-19,” pungkas Nekodimus.