BERITA-AKTUAL.COM – Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan Kabupaten Sintang, Firwan Harisandi menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan survey soal penempatan kantong parkir yang baru di Kawasan Waterfront Sungai Durian.
Hal itu disampaikannya saat rapat Sinkronisasi Perencanaan Kawasan Pasar Sungai Durian di Aula Bappeda Kabupaten Sintang pada Jumat, 11 November 2022.
“Hasilnya, solusi jangka pendeknya adalah pengunjung waterfront dan pemilik serta karyawan ruko bisa parkir di pelabuhan Sungai Durian yang memiliki daya tampung 21 unit truk, mobil biasa 15 unit dan 37 unit roda dua,” jelasnya.
Kemudian, lokasi parkir kedua adalah di terminal Sungai Durian. Lokasi parkir ketiga adalah pembangunan lokasi parkir di dekat lapangan basket.
“Kita juga akan buka jalan Wirapati 1 dan Wirapati 2 menjadi dua jalur. Warga dari arah Pasar Masuka bisa langsung lurus ke Tugu Bambu, sehingga warga tidak harus masuk ke kawasan waterfront sehingga kendaraan tidak akan padat,” beber Firwan Harisandi.
Ia juga menjelaskan solusi jangka menengahnya. Yakni Terminal Sungai Durian kita alih fungsikan menjadi lokasi parkir utama. Sementara terminal kita pindahkan ke Eks Lapter Susilo, jalannya kita luruskan dulu, baru bagian tikungan itu kita gunakan untuk terminal tipe C dan terminal bongkar muat. Namun, ini perlu diskusi lebih lanjut.
“Perparkiran di kawasan pasar Sungai Durian ini penyumbang 40 persen pendapatan asli daerah dari total retribusi parkir yang ada. Ini kondisi sebelum adanya waterfront,” terang Firwan Harisandi.
Sebelumnya, Wakil Bupati Sintang Melkianus meminta jajaran Pemerintah Kabupaten Sintang untuk mempelajari desain Waterfront Sungai Durian, khususnya soal penataan parkir. Permintaan tersebut Melkianus menjelaskan bahwa cara kerja waterfront ketika difungsikan nanti adalah sistem drop zone atau dilarang parkir sama sekali di kawasan waterfront baik pemilik ruko maupun pengunjung.
“Maka saya minta, Dinas Perhubungan untuk menata perparkiran sebaik mungkin. Cari kantong-kantong parkir yang layak dan memadai. Atur juga jam bongkar untuk truk-truk. Tidak boleh bongkar di pagi dan siang. Karena pasti akan menyebabkan kemacetan. Atur juga tempat turun naik penumpang perahu tambang,” pinta Melkianus.