BERITA-AKTUAL.COM – Aliansi Solidaritas Anak Peladang (ASAP) dan elemen mahasiswa yang berdemo di DPRD Sintang menyampaikan empat poin tuntutan. Poin kedua yang meminta DPRD Sintang hadir sebagai lembaga mengawal sidang 6 orang peladang Kamis depan, kemudian disepakati wakil rakyat dan anggotanya bersama massa pendemo.
“Apakah kita seluruh anggota DPRD Sintang sepakat?” tanya Ketua DPRD Sintang Florensius Ronny pada semua anggota DPRD Sintang.
“Sepakat,” kata Ronny menirukan ucapan Anggota DPRD Sintang. Kemudian, dia mengetuk palu layaknya sidang paripurna. Aksi ketok palu ini disambut gemuruh tepuk tangan massa.
Ia menegaskan, DPRD Sintang akan mendukung aspirasi masyarakat menyikapi keluhan mengenai peladang yang sedang diproses hukum. “Percaya dan yakinlah, kami di DPRD ini masih punya hati untuk membantu masyarakat, khususnya peladang,” tegasnya.
Politisi Nasdem juga meminta maaf atas ketidaknyaman saat aksi massa meminta masuk, karena DPRD Sintang bersama pemerintah sedang menggelar paripurna tentang jawaban Bupati Sintang terhadap pandangan umum fraksi-fraksi di DPRD Sintang.
“Menyikapi aksi massa hari ini, kita semua punya satu pemikiran bahwa peladang bukan penjahat. Kita setuju untuk itu,” tegasnya.
Ronny kemudian bercerita mengenai kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang pernah dialami salah satu keluarga besarnya. Tepatnya 3 tahun lalu, bibinya didakwa kasus karhutla dan divonis satu tahun lebih.
“Adek kandung mama saya dipenjara satu tahun lebih karena bakar ladang. Puji Tuhan, hari ini seluruh masyarakat sudah menyuarakan aspirasi peladang/petani atau keluarga kita,” katanya.