BERITA-AKTUAL.COM – Turnamen sepakbola antar kecamatan Bupati Sintang Cup V tahun 2023 akan memainkan laga final pada hari ini, Minggu 12 November 2023 di Stadion Baning. Pada laga pamungkas, akan bertanding tim Kayan Hilir melawan Ketungau Hilir.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Santosa sangat optimis Kayan Hilir menjadi juara Bupati Sintang Cup V tahun 2023. Ia memprediksi tim Kayan Hilir akan menang 3-0 melawan Ketungau Hilir. Tim sangat fit dan siap menang mengangkat trofi hari ini.
“Prediksi saya, kita menang 3-0. Karena mental anak-anak Ketungau Hilir sudah ciut, melemah sudah pengurus dan pendukungnya. Terlihat dari postingan-postingan mengatakan bahwa ini laga Pra Pon vs Ketungau hilir. Jadi secara mental mereka sudah ciut. Kalau mental sudah ciut dipastikan main tidak lepas. Dibawah bayang-bayang bahwa mereka di bawah standar permainannya,” kata Santosa.
Santosa mengakui, tim Kayan Hilir memang menaturalisasi 10 pemain dari luar Kabupaten Sintang untuk mengikuti Bupati Cup V tahun 2023. Namun berdasarkan regulasi yang dikeluarkan panitia pelaksana, semua pemain Kayan Hilir sudah memenuhi persyaratan. Mereka sah sebagai pemain Kayan Hilir untuk berlaga di event ini.
“Maka ketika ada yang berkoar-koar di media sosial bahkan warung kopi tentang pemain yang kami naturalisasi, boleh saya katakan mereka tidak memahami regulasi yang ada. Boleh kok, kenapa anda tidak melakukannya? Kenapa ketika kami maju di final muncul bahasa Prapon, orang luar lah, padahal secara regulasi sudah sesuai,” tegasnya.
Padahal, kata Santo, rata-rata hampir setiap kecamatan menaturalisasi pemain dari luar kecamatannya. Cuma ada yang dalam jumlah sedikit beberapa orang saja sesuai kebutuhan Tim. Tapi bahkan ada yang full tim 22 orang semua org luar kecamatan.
“Tapi ini sepakbola pakai rejeki juga. Kalau belum rejeki lolos grup aja susah. Biarpun bermaterikan pemain hebat se Kalbar sekalipun. Silahkan cek kebenarannya,” katanya.
“Yang jelas kita taat aturan. Kalau tidak taat aturan, pasti didiskualifikasi panitia,” pungkas Santo.
