BERITA-AKTUAL.COM – Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan bahwa harta karun negara itu adalah Big Data atau Data yang besar. Hal itu disampaikan Jarot saat membuka kegiatan rapat koordinasi pemanfaatan data dan dokumen kependudukan Provinsi Kalimantan Barat, di Ballroom Hotel My Home Sintang, Kamis, (05/03).
“Di era disrupsi teknologi ini, harta karun yang paling berharga adalah big data. Karena dengan big data, didalamnya terdapat data kependudukan yang kita kuasai. Negara yang kuat adalah negara yang memiliki Big Data tersebut,” kata Jarot.
Ia menegaskan pentingnya Big Data berperan penting didalam kehidupan sehari-hari. Karena big data memiliki NIK yang menjadi single identity. “Jadi kalau kita mau buat paspor, Surat Izin Mengemudi (SIM), Buku Nikah, kita butuh NIK. Kemudian keunggulan big data ini bisa mendukung sensus penduduk yang bersumber dari database dari data kependudukan yang kita miliki. Sehingga berbagai proses kehidupan kita bisa mudah dengan adanya Big data,” jelasnya.
Menurut Jarot, di era disrupsi teknologi saat ini, masyarakat menginginkan pelayanan yang simpel dengan ditopang teknologi informasi. “Ada dua hal yang berpengaruh dalam disrupsi teknologi ini. Pertama pola kita bekerja. Yang kedua adalah gaya hidup untuk memanfaatkan kemajuan teknologi,” jelasnya.
“Client kita menginginkan sesuatu itu lebih simpel, sederhana, murah, mudah diakses dan cepat. Sehingga kita harus menyesuaikan dengan keinginan client kita, itu hal penting pada era disrupsi teknologi saat ini,” ujarnya.
Karena saat ini sudah masuk dalam era disrupsi teknologi, maka pelayanan harus memperhatikan empat hal. “Kita sudah masuk dalam era disrupsi teknologi, yang diartikan sebagai perubahan dalam cara berkomunikasi dengan memanfaatkan teknologi informasi. Sehingga penting kiranya didalam kita bekerja harus menerapkan empat hal, pertama kreativitas, inovasi, enterpreneurship, serta kolaborasi. Tidak cukup hanya produktif dan efisien saja,” ucapnya.