BERITA-AKTUAL.COM – Kecamatan Serawai dan Kecamatan Ambalau merupakan salah satu daerah yang menjadi habitat ikan semah di Kabupaten Sintang. Untuk menjaga habitat ikan semah tersebut, menjaga alam khususnya kawasan sungai mutlak dilakukan.
“Ikan semah di Serawai-Ambalau memang cukup banyak,” kata Zulkarnain, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang pada berita-aktual.com belum lama ini.
Ia mengatakan ikan semah tersebut hidup di daerah perluan yang airnya bersih dan bebatuan. Ikan semah tersebut, memang suka dengan daerah yang banyak riam (jeram-red).
“Makanya, bisa dipastikan daerah yang banyak ikan semahnya, kondisi airnya sangat bersih. Untuk menjaga habitat ikan semah, kita harus menjaga alam. Jangan heran, daerah seperti Nokan Nayan masih banyak ikan semah, karena masih alami,” katanya.
Legislator Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini mengatakan, harga ikan semah saat ini cukup tinggi. Di Serawai-Ambalau saja, harganya sekitar Rp 200-an ribu per kilogram. “Kalau dijual ke Sintang, saya yakin harganya lebih mahal. Kenapa mahal? Karena dapatnya susah. Untuk mendapatkannya harus pergi ke daerah-daerah perhuluan,” ucapnya.
“Kalau ikan semah dapatnya di daerah hilir, mungkin peluang untuk mendapatkanya dalam kondisi masih hidup lebih besar. Kalau dapatnya di daerah perhuluan, sampai ke hilir biasanya dalam bentuk yang sudah disalai (diasap-red). Harganya lebih mahal dibanding ikan yang masih hidup,” jelas Zulkarnain.
Mengingat ikan semah semakin susah dicari meskipun di Serawai-Ambalau cukup banyak, budidaya bisa menjadi salah satu solusi agar tetap lestari. Namun hingga sekarang belum ada kelompok atau individu yang melakukan upaya itu.
“Belum ada yang budidaya. Karena di tempat kami itu, penyuluhan tidak ada. Mohon kalau ada penyuluhan soal budidaya semah, sampaikan ke masyarakat kami,” pintanya. “Saat ini, upaya menjaga ikan semah agar tidak punah dengan menjaga alam,” pungkasnya.