BERITA-AKTUAL.COM – Bupati Sintang Jarot Winarno meminta masyarakat percaya penuh pada pemerintah terkait penanganan corona di Bumi Senentang.
“Saya ini dokter ahli epidemologi. Saya ada ditengah-tengah masyarakat saat 16.000 kasus hepatitis E di Kota Baru (Kabupaten Melawi). Ndak mungkinlah saya lengah, ndak jaga nyawa masyarakat Sintang,” tegas Jarot.
Pernyaan itu disampaikan Jarot saat Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) dan Pembentukan Gugus Tugas Quick Responce Penanganan Pendemic Covid-19 di Kabupaten Sintang, yang dihadiri wartawan, Selasa(17/3).
Jarot kemudian menunjukan bukti chat dirinya dengan mahasiswa Sintang yang kuliah di Tiongkok melalui layar proyektor. Mahasiswa tersebut melapor ke dirinya ketika yang bersangkutan mengevakuasi diri dari negara Tirai Bambu tersebut. Chat itu dibacakan kembali oleh Jarot saat rapat.
“Tengok tu, 30 Januari 2020 mahasiswi yang kuliah di China sudah kontak-kontakan dengan saya. Kita sudah tracing sejak awal. Kejadian pertama kali coronavirus itu tanggal 29 Desember. Kalau kita dokter, jadi tahu mana yang bahaya. Siapa yang ada di China, termasuk buruh migran yang berhasil dibebaskan dan sudah kembali ke Tebidah,” bebernya.
Dikatakan Jarot, mereka tersebut merupakan orang dengan pengawasan 01 dan 02. Beberapa minggu kemudian, ada lagi orang dalam pengawasan 03 yang merupakan “alumni” dari Natuna. Kemudian, 04 dan O5 adalah warga Serawai yang pulang dari luar negeri, posisi sekarang di Melawi. 06 dan 07 ada di Sintang. Sedangkan 08, agak liar, kemungkinan ada di Masuka.
“Tapi masih kita cari. Yang jelas kita sudah tracing sejak awal,” jelas Jarot.
Saat ini di Kabupaten per tanggal 17 Maret 2020, ada 134 orang dalam pemantauan (ODP). Termasuk dirinya sendiri (Jarot-red), Sekda, Joni Sianturi, Ketua DPRD Sintang dan sejumlah anggota DPRD lainya.
ODP merupakan masyarakat yang melaporkan diri sendiri melalui hotline covid-19 Dinkes, termasuk rombongan Bupati beserta jajaran OPD yang baru saja mengikuti kegiatan BPK di Pontianak.
“Jadi, saya ini karantina mandiri. Dianjurkan oleh Pak Sinto (Kadinkes Sintang-red), kerja di rumah saja atau pendopo. Saya harus menjaga jarak dengan orang selama 14 hari. Kenapa 14 hari? karena inkubasi kita bersentuhan dengan kuman sampai muncul sakit, biasanya dalam waktu 14 hari. Jadi, kalau selama 14 hari kita sehat, kemungkinan besar tidak kena corona,” jelasnya.