BERITA-AKTUAL.COM – Sejak Indonesia merdeka hingga saat ini, warga kanan mudik jalur Ketungau masih mengandalkan jalur sungai untuk mempercepat transportasi. Meski akses darat sudah dibangun, jalur sungai tetap diandalkan mengingat lebih cepat.
Untuk membantu masyarakat tersebut, oleh pemerintah dibangunlah Jembatan Ketungau II di Kecamatan Ketungau Tengah. Saat ini, jembatan tersebut dalam proses pembangunan. Abutment sudah dibangun. Begitu juga pondasi di bagian tengah sungai untuk menopang badan jembatan.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang Zulherman mengakui keberadaan jembatan Ketungau II sudah lama dirindukan masyarakat. Jembatan Ketungau II sangat penting terutama untuk masyarakat kanan mudik Ketungau Tengah.
“Karena, jembatan Ketugau I di Ketungau Hulu, masyarakat Ketungau Hilir dan Ketungau Tengah tidak bisa menyeberang. Jalan keluarnya menggunakan ponton dan jasa angkutan sungai lainnya,” jelasnya.
Dengan tidak adanya jembatan, kata politisi Nasdem ini, roda ekonomi masyarakat tentu terganggu. Setelah jembatan operasional nanti, ia yakin roda ekonomi masyarakat perbatasan akan kian hidup dan meningkat. “Karena, mereka bisa membawa hasil pertanian seperti lada langsung ke Sintang,” katanya.
Politisi asli perbatasan ini mengatakan, jumlah masyarakat di jalur kanan mudik Ketungau Tengah sangat banyak, yakni sekitar 12.000 jiwa. “Selama ini mereka menggunakan jalur air. Saat kemarau, terpaksa lewat jalur darat, tapi harus menyeberang,” katanya.
Meski jasa penyebarangan sudah ada, kata dia, keberadaan jembatan tetap saja dibutuhkan. Karena jika menggunakan jasa penyeberangan ponton, biayanya Rp 200 ribu rupiah. Untuk sepeda motor, jasa longboat sekitar Rp 50 ribu rupiah.
“Makanya pak Bupati membangun jembatan ini. Tahun 2019, jembatan Ketungau II harus tuntas dibangun,” pungkasnya.