BERITA-AKTUAL.COM – Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Jelimpau, Ahmad Mudasir mengungkapkan kasus-kasus yang menonjol di wilayahnya akhir-akhir ini. Jika di banyak Puskesmas lain kasus Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) selalu berada di posisi paling tinggi. Lain halnya dengan di Puskesmas Jelimpau, penyakit yang sedang tinggi-tingginya justru kasus gigitan anjing.
“Di Puskesmas Jelimpau, sekarang ini tren yang agak meningkat kasus gigitan anjing yang dikhawatirkan jadi penyebab rabies. Masalah ini juga menjadi salah satu konsen kami agar jadi perhatian masyarakat,” katanya pada mmedia berita-aktual.com di sela rangkaian kegiatan Hari Kesehatan Nasional (Harkesnas) ke 58 di Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Sabtu 12 November 2022.
Terkait kasus tersebut, kata Ahmad Mudasir, pihaknya sudah sering mengingatkan warga agar lebih berhati-hati terhadap anjing-anjing yang ada. “Karena sebagian besar masyarakat di wilayah kerja kami memiliki anjing, makanya kami imbau mereka agar lebih hati-hati,” jelasnya.
Ahmad Mudasir kemudian membeberkan kasus gigitan anjing yang terjadi hampir satu tahun ini di wilayah kerja Puskesmas Jelimpau. “Kasus gigitan lebih dari 20-an, ini dalam jangka waktu setahun terakhir ini ya. Meski kasus gigitan anjing cukup tinggi, kita bersyukur yang dinyatakan positif rabies belum ada,” bebernya.
“Sekarang ini di Puskesmas Jelimpau juga sedang merawat pasien digigit anjing. Kemungkinan sih bukan rabies. Dan mudah-mudahan bukan rabies. Gejalanya masih gejala ringan,” ujar Ahmad Mudasir.