Kasus IMS Nihil, 2 Kasus Gigitan Anjing di Puskesmas Nanga Lebang

oleh
David Hermaini, Kepala Puskesmas Nanga Lebang.

BERITA-AKTUAL.COM – Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Nanga Lebang, David Hermaini menjelaskan perkembangan penyakit di Puskesmas Nanga Lebang. Mulai dari Infeksi Menular Seksual (IMS), kasus gigitan anjing serta penyakit tuberkulosis atau TB.

“Untuk IMS, di kita (Puskesmas Nanga Lebang-red) sementara ini tidak ada,” ungkap David Hermaini pada berita-aktual.com ketika berada di Sintang, belum lama ini.

Kemudian, kata David Hermaini, untuk kasus gigitan anjing ada dua orang. Yakni di Desa Sungai Lais dan Desa Mandiri Jaya. Cuma sudah kita lakukan vaksin. Dan kasus gigitan anjing tersebut dipastikan bukan rabies (penyakit anjing gila).

“Karena gigitan anjing mereka datang ke Puskesmas, lukanya kita bersihkan. Kemudian langsung kita berikan vaksin pada bagian yang kena gigitan anjing,” bebernya.

Untuk kasus gigitan anjing di wilayah Puskesmas Nanga Lebang yang terdiri dari empat desa, kata David Hermaini, jumlahnya tidak begitu banyak.

“Kasus gigitan ndak banyak. Karena di sana sudah tidak begitu banyak anjing lagi. Kemudian ada desa yang mengeluarkan Peraturan Desa (Perdes) bahwa tidak boleh memelihara anjing lagi di desanya,” bebernya.

Kemudian untuk penyakit tuberkolosis (TB), juga ada beberapa kasus. Tapi Puskesmas Nanga Lebang kesulitan untuk melakukan pemeriksaan TB. Karena di Puskesmas Lebang sendiri tidak ada untuk pemeriksaan TB sebab tenaga analis tidak ada.

“Jadi kita hanya ada tenaga analis yang terlatih saja. Untuk pemeriksaan TB belum ada. Biasanya untuk pemeriksaan TB kita kirim ke Sintang. Setelah diperiksa di Sintang, hasilnya bisa diambil di Puskesmas Nanga Lebang,” pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.