BERITA-AKTUAL.COM – Ketika di kota besar, listrik sudah dinikmati dengan mudah. Namun, nun jauh di pedalaman. Banyak yang belum merasakan pendar cahaya dari negara. Saat itulah Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) jadi solusi.
Namun ditengah kebahagian itu, datanglah musibah yang tidak disangka-sangka. PLTMH rusak diterjang banjir bandang bercampur longsoran lumpur. Banjir bandang itu terjadi di Dusun Arai Desa Jaya Mentari, Kecamatan Tempunak.
“Kejadiannya Minggu 16 Februari. Banjir bandang tersebut mengakibatkan bendungan dan PLTMH rusak parah. Listrik pun mati total,” kata Dasin, warga setempat.
Ia mengatakan, banjir bandang diduga berasal dari bukit yang dialiri sungai ke PLTMH. Saat banjir bandang dan longsor menimbun PLTMH, listrik langsung mati.
“Malam itu, terjadi hujan deras sejak tengah malam sampai Minggu pagi. Listrik mati jam 3 subuh. Saat mereka cek ke PLTMH, didapati kondisi sudah tertimbun,” bebernya.
Ia mengatakan, paska banjir bandang yang diikuti longsor, keesokan harinya anggota kelompok PLTMH langsng kerja bakti. Takutnya terjadi banjir dan longsor susulan.
“Alat-alat PLTMH memang sudah berhasil diangkat. Cuma kondisinya rusak total. Warga juga belum bisa memperbaiki. Karena perlu dana besar. Selain itu, bendugan juga rata dihantam lumpur,” katanya.
Karena kondisi listrik mati total, sambung Dasin, warga menggunakan penerangan seadanya. Ada yang menggunakan pelita. Ada juga yang memanfaatkan lampu cas. Saat ini ada 60 lebih Kepala Keluarga (KK) anggota kelompok PLTMH yang tidak ada penerangan akibat banjir bandang dan longsor.
“Kelompok PLTMH sudah mendata dampak kerusakan dan akan melaporkannya ke BPBD lewat pemerintah desa. Mudah-mudahan cepat ditanggapi,” harapnya.
Sementara itu, Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang langsung turun ke lokasi banjir banjir bandang di Desa Jaya Mentari Kecamatan Tempunak, Selasa (18/2).
“Kami sudah turun ke lapangan untuk melihat dampak kerusakan banjir bandang secara langsung,” kata Bernhad Saragih, Kapala BPBD Sintang.
Berdasarkan hasil kunjungan ke lapangan, kata Saragih, diketahui bahwa ada 65 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak rusaknya PLTMH. Sehingga rumah warga tanpa penerangan pada malam hari. Ia mengatakan, di Desa Jaya Mentari ada 4 dusun. Setiap dusun memiliki 2 unit PLTMH.
“Nah, di Dusun Arai hanya 1 PLMTH yang rusak karena banjir bandang. 1 unitnya lagi tidak. Untuk 1 PLTMH tersebut, sekitar 65 KK yang mati lampunya. Tetangga lain yang pakai PLTMH satunya, tetap hidup,” bebernya.
Terkait harapan warga agar BPBD membantu musibah yang terjadi, Saragih menyampaikan bahwa dirinya sudah menugaskan staf untuk koordinasikan ke Bagian SDA Setda Sintang. Mengingat Bagian SDA Setda yang memahami tentang PLTMH.
“Dulu PLTMH ini merupakan bantuan dari Dinas Pertambangan yang sekarang tupoksinya ada di bagian SDA,” bebernya.
Selain itu, BPBD juga tidak memiliki tenaga teknis dan pembiayaannya terhadap bencana yang menimpa PLTMH di Dusun Arai, Desa Jaya Mentari.
“Maka staf yang kami tugaskan ke SDA Setda Sintang, akan bertemu dan mencari alternatif solusinya. Untuk kemudian kita sampaikan ke Bupati Sintang,” pungkasnya.