BERITA-AKTUAL.COM – Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Nanga Ketungau, Arwadi mengungkapkan bahwa kunjungan rawat jalan yang paling banyak di Puskesmas Nanga Ketungau adalah hiperensti primer.
“Ini kan penyakit degenaratif ya. Artinya penyakit sekali didiagnosa, dia ndak bisa sembuh. Jadi, kalau kunjungan itu banyak, saya kira itu menunjukan kepedulian masyarakat untuk mengontrol dirinya sudah bagus. Ini kunjungan ya, beda dengan kasus,” ungkap Arwadi pada media berita-aktual.com saat berada di Sintang, Selasa 15 November 2022.
Ia menjelaskan, penyakit hipertensi disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya, pembuluh darahnya sudah tidak elastis lagi maupun disebabkan oleh pola makan tidak baik atau sehat. Sehingga mengakibatkan penimbunan koleterol di pembuluh darah hingga menyebabkan hipertensi.
Arwadi kemudian menjelaskan jumlah kasus hipertensi tahun 2022 di Puskesmas Nanga Ketungau. Ia menyebut, sejak bulan Januari hingga Agustus lalu, kasus hipertensi di Puskesmas Nanga Ketungai mencapai 150 an kasus. “Rata-rata penderita hipertensi lansia,” jelasnya.
Dikatakan Arwadi, Puskesmas Nanga Ketungau punya program terkait penanganan hipertensi yakni Pisteka. Kemudian, salah satu indikator dari pisteka adalah penderita hipertensi berobat secara teratur dan prekuensinya terkontrol.
“Nah kita sudah punya program Prolanis untuk penanganan hipertensi, itu dengan BPJS. Ada juga Posyandu Lansia yang setiap bulan kita laksanakan. Melalui kegiatan ini, otomatis hipertensi terkontrol, pasti tercatat, pasti melaporkan. Misalnya kalau angka kunjungannya tinggi, itu memang sudah bagus terkait kesadaran masyarakat untuk memeriksakan dirinya,” pungkas Arwadi.