BERITA-AKTUAL.COM – Anggota DPRD Sintang, Welbertus Politisi PDI mengajak untuk melihat sisi lain dari perayaan Paskah yang ‘sangat spesial’ tahun ini. Karena, pandemi COVID-19 membuat perayaan Paskah dirayakan umat Kristiani dengan beribadat di rumah masing-masing.
Perayaan Paskah yang biasanya meriah dengan dilaksanakannya serangkaian misa oleh umat Katolik sejak hari Kamis hingga Minggu, kali ini sunyi. Menurut Welbertus, momen ini menjadi waktu yang tepat bagi umat untuk menilik kembali penghayatan akan iman dan hidup menggereja yang sudah dilakoni selama ini.
“Apakah selama ini kita sungguh datang ke gereja dengan penghayatan yang penuh akan Karya penyelamatan Tuhan yang disampaikan melalui kitab suci? Atau justru sebagai rutinitas belaka untuk memenuhi kewajiban saja sebagai umat, supaya kelihatan punya agama? Begitulah kira-kira sepenggal pertanyaan untuk bisa kita renungkan masing-masing. Dengan tidak bisa datang ke gereja seperti saat ini, kita bisa melakukan introspeksi diri dalam keheningan,” kata welbertus.
Tentunya, kata Welbertus, harapan kepada umat Katolik untuk tetap penuh harapan iman. Bahwa Tuhan akan membebaskan umatNya dari situasi menakutkan ini. “Meski tidak bisa merayakan Paskah dengan datang ke gereja, tetaplah mengikuti live streaming seperti seolah-olah di gereja siapkan dengan sikap batin yang pantas,” pesannya.
Ia bercerita, selama ini ada gurauan, ‘gereja napas’. Karena ke gereja hanya saat Natal dan Paskah. Makanya Paskah di gereja selalu penuh oleh umat. Bahkan luber sampai di halaman gereja.
“Tahun ini hanya ada pastor dan kamera saja di gereja, tanpa umat sama sekali. Begitu juga umat tahun ini mengikuti rangkaian misa paskah hanya dengan keluarga di rumah dan handphone masing-masing karena misa live streaming,” kata Welbertus.
Welbertus menyatakan, perayaan Tri Hari Suci bagi Umat Kristen khususnya umat katolik merupakan peristiwa iman yang luar biasa. Dimana Tri Hari Suci yang dimulai dengan malam Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci.
“Ini merupakan puncak Karya Tuhan Yesus ketika Dia berada di dunia bersama para Murid-Nya. Tentu kita sangat sedih tidak bisa mengikuti perayaan Tri Hari Suci ini secara langsung di gereja. Namun demikian, mungkin ini sebagai permenungan bagi kita semua,” ucapnya.