Penanganan Rabies Perlu Sinergi Semua Pihak

oleh
Donatus Leo, Kepala Puskesmas Emparu.

BERITA-AKTUAL.COM – Hingga saat ini, status Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies di Kabupaten Sintang belum dicabut. Hal ini tidak terlepas dari tingginya kasus gigitan anjing yang sudah melebihi 300 kasus. Bahkan dua orang meninggal dunia setelah didigit anjing positif rabies.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Emparu, Donatus Leo mengatakan bahwa esensi dari Puskesmas sebenarnya adalah memberdayakan semua lini. Termasuk juga dalam penanganan rabies.

“Jadi dalam konteks ini, suatu penanganan kasus itu tidak bisa diserahkan ke si A atau si B, tapi semuanya juga berkontribusi. Contoh ketika ada temuan kasus, pihak desa harus merencanakan juga antisipasi untuk penanganan rabies. Kami di Puskesmas juga punya stategi dalam mencegah rabies ini,” kata Donatus Leo di sela menghadiri rangkaian kegiatan Hari Kesehatan Nasional (Harkesnas) tahun 2022 di Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Sabtu 12 November 2022.

Untuk teknis di lapangan, kata Donatus Leo, pihaknya aktif berkoordinasi dengan semua pihak. Ia menyebut, koordinasi tersebut salah satunya dengan pihak desa berjalan sangat baik selama ini.

“Jadi follow up dari desa ke kita juga bagus. Karena kita punya grup khusus. Di dalamnya ada Camat, Sekcam, Babinsa, Bhabinkamtibmas serta para Kades. Kita juga melibatkan sekolah dalam tim itu. Jadi semua punya peran,” jelasnya.

Selain itu, Puskesmas Emparu juga melakukan advokasi ulang untuk memberikan pemahaman masyarakat terkait rabies. Ini juga melibatkan pihak desa.

“Jadi desa terlibat, sekolah juga menyampaikan ke murid-muridnya. Inilah cara menunjukan bahwa kita bisa bersinergi dalam penanganan maupun pencegahan rabies,” jelas Donatus Leo.

”Dalam melakukan advokasi memang perlu dukungan anggaran. Tapi kita berupaya menemukan cara untuk mengatasi hal itu. Yang penting masyarakat ditangani dulu,” pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.