BERITA-AKTUAL.COM – Wakil Bupati Sintang, Askiman meminta pengusaha tidak menimbun sembako untuk mendapatkan keuntungan saat pandemi COVID-19 ini.
Hal itu disampaikan Askiman saat memimpin rapat Tim Pemantauan Sembako Khusus Wilayah Perbatasandi Balai Pegodai, Selasa (14/4). Rapat membahas tim mengunjungi kampung-kampung yang langsung berbatasan dengan Malaysia dan pelaksanaan operasi pasar.
“Saya juga tidak mau ada permainan dalam penyediaan sembako. Jangan ada pengusaha yang menimbun sembako untuk mencari keuntungan,” pinta Askiman.
Ia memastikan pemerintah akan selalu mengecek dan memantau harga barang di pasaran. “Kita akan cek dan pantau distribusi barang. Kita akan berusaha melakukan stabilisasi harga barang dan ketersediaan sembako,” kata Askiman.
Dikatakan Askiman, distributor boleh melakukan stok barang. Dengan syarat, jangan menaikan harga dan dengan sengaja mengatakan tidak ada barang. “Jangan sampai menimbun sembako semata-mata untuk mendapatkan keuntungan,” ucapnya.
Askiman menyatakan, wilayah perbatasan Sintang-Malaysia khususnya Kecamatan Ketungau Hulu, lebih mudah dalam pasokan sembako kalau Balai Karangan masih terbuka. “Yang sulit itu, Kecamatan Ketungau Tengah, semua jalur masuk masih sulit,” tambah Askiman.
Makanya, ia berharap hasil kunjungan ke perbatasan nanti bisa memunculkan kebijakan yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat perbatasan. “Jalan paralel memang sudah terbangun, namun kehidupan masyarakat di sana masih tergantung kepada negara sebelah,” ucapnya.
Herkulanus Roni, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Sintang menjelaskan, sulitnya mendapatkan sembako, serta mahalnya harga sembako juga dialami oleh masyarakat di desa perhuluan. Seperti beberapa desa di Serawai dan Ambalau.