BERITA-AKTUAL.COM – Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Pandan, Nur Ihsan mengatakan bahwa kasus paling menonjol di Puskesmas Pandan adalah penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes militus atau DM. Untuk Infeksi Menular Seksual (IMS), ada kasusnya, tapi tidak banyak.
“Untuk kasus hipertensi, per bulan lebih dari 100 kasus. Rata-rata lansia. Jumlah penderita hipertensi banyak karena kan wilayah kerja Puskesmas Pandan meliputi 26 desa,” kata Nur Ihsan pada berita-aktual.com belum lama ini.
Ia kemudian mengungkap penyebab hipertensi. Salah satunya faktor makanan, makan tidak teratur dan pola makan tidak seimbang.
Nur Ihsan menyebut, jumlah kasus hipertansi angkanya masih standar, peningakatan pun tidak signifikan. “Tapi untuk ISPA agak meningkat. Kalau DM tidak naik, cenderung stagnan,” bebernya.
Kemudian, untuk pasien diabetes militus Puskesmas Pandan mengadakan perkumpulan BPJS Prolanis. “Setiap bulan kita ada senam prolanis lansia,” bebernya.
Dikatakannya, untuk kasus tuberkulosis atau TB juga ada. Angkanya di atas 20-an kasus. Penyebabnya mungkin dari PHBS perorangan yang kurang, terus faktor lingkungan apalagi jalan pandan debu, ini salah satu faktor juga
“Untuk TB usia penderita di atas 30-50 tahun. Kasusnya ndak meningkat. Tahun lalu di bawah 40 kasus. Yang sembuh ada, penyakit tidak ada berulang, kebanyakan baru mungkin tertular,” jelasnya.
Makanya, kata Nur Ihsan, ketika ditemukan kasus TB petugas kesehatan langsung melakukan kontak tracing.
“Apabila dalam satu rumah ada yang kena TB, radius 100 meter dari rumah harus kita tracing. Ada ndak batuk pilek, ada ndak demam yang mengarah pada TB. Jadi nanti kalau ada TB, kita ambil sample dahak, kita bawa ke Puskesmas kita cek dahak. Ini penanganan awal dari hasil kontak tracing,” jelasnya.