BERITA-AKTUAL.COM – Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Tanjung Puri, dr Andar Jimmy Pintabar mengungkapkan bahwa Puskesmas Tanjung Puri merupakan satu-satunya Puskesmas rawat jalan di Kabupaten Sintang. Sementara semua Puskesmas lainnya merupakan puskesmas rawat inap.
“Kenapa Puskesmas Tanjung Puri merupakan Puskesmas rawat jalan? Karena dekat sekali dengan rumah sakit,” ungkap dr Andar.
Ia mengatakan, status sebagai Puskesmas rawat jalan datanya tertera di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
“Untuk ditingkatkan menjadi Puskesmas rawat inap Insha Allah bisa. Tapi ya, pertimbangan tadi soal jarak antara Puskesmas dengan rumah sakit yang dekat. Jadi Puskesmas Tanjung Puri merupakan Puskesmas perkotaan,” bebernya.
Ia mencontohkan, di Kota Pontianak juga banyak Puskesmas yang hanya bisa melakukan rawat jalan. “Alasannya juga sama, dekat dengan fasilitas kesehatan yang lebih besar,” katanya.
Meskipun berstatus sebagai Puskesmas rawat jalan, kata dr Andar, namun Instalasi Gawat Darurat (IGD) Puskesmas Tanjung Puri dibuka 24 jam. Termasuk juga layanan persalinan 24 jam.
“Ini termasuk pelayanan dasar kita. Jadi kalau ada pasien yang membutuhkan pelayanan dasar segera, kita tetap melayani. Walaupun tidak melayani rawat inap, karena statusnya tadi sebagai Puskesmas rawat jalan,” katanya.
Berkaitan dengan Sumber Daya Manusia (SDM) di Puskesmas Tanjung Puri, dr Andar menyebut sudah mencukupi. Dokter berjumlah lima orang. 3 diantarnya berstatus PNS dan 2 orang tenaga kontrak. Jumlah itu belum termasuk dirinya.
“Tenaga perawat dan bidan Insha Allah juga cukup. Jumlah keseluruhan antara tenaga kontrak dengan PNS perbandingannya 50 persen. Karena jumlah pegawai Puskesmas Tanjung Puri 101 orang, 50 PNS, sisanya kontrak. Kalau tenaga kontrak dihapus, pelayanan tentu terganggu,” katanya.
“Bukan kita bergantung pada tenaga kontrak. Tapi tenaga kontrak memang sangat membantu kita dalam proses pelayanan,” pungkasnya.