BERITA-AKTUAL.COM – Kabupaten Sintang resmi membantuk Gugus Tugas Penanganan Corona, Selasa (17/3). Pembentukan itu sesuai Kepres karena corona sudah diumumkan sebagai bencana non alam.
“Sudah ada arahannya, kemudian kita bentuk tim. Ketua, Bu Sekda Yosepha Hasnah, Ketua Harian Bernhad Saragih. Bupati, Ketua DPRD Sintang dan sejumlah pejabat sebagai pengarah. Anggotanya adalah instansi terkait,” kata Bupati Sintang Jarot Winarno.
Ia mengatakan, WHO sudah menetapkan coronavirus sebagai pandemi. Jarang sekali wabah ditetapkan sebagai pandemi. Karena sebanyak 152 negara sudah melaporkan adanya kasus positif covid-19.
“Dulu ada MERS, sindrom pernafasan yang berasal dari unta pada manusia di Timur Tengah. Kasusnya tidak terlalu banyak, tapi kematiannya tinggi. Kemudian ada SAR, angkat kematian juga tinggi. Nah, yang sekarang ini kita anggap sebagai patogen baru new corona di 152 negara,” jelas Jarot.
Untuk di Indonesia, kata Jarot, hingga tadi malam ada 134 kasus positif corona, 8 sembuh, 5 meninggal dunia. Di Pontianak, 1 kasus positif corona. “Tapi percayalah, kasus corona seperti fenomena gunung es. Penyakit ini sangat kontraprodtif, dia sangat berbahaya. Karena apa yang tercatat pasti baru bagian kecil saja,” kata Jarot.
Dalam konsep penanganan kasus ini, kata Jarot, yang penting adalah 3T. Pertama, tracing atau menelusuri kasus. Jadi, kita lemah di-tracing. “Di Korsel, dia bisa melakukan 15 ribu swap dalam sehari. Berapa kita melakukan pemeriksaan? Baru 1300-an sejak corona ditemukan. Itulah, kita lemah di-tracing,” urainya.
Kedua, pemain Manchester United kalau latihan di Carrington Park, sebelum latihan di-swap. Setelah latihan di-swap lagi. “Satu orang bisa dua kali diperiksa. Indonesia baru 1.300 dan memeriksanya baru dibeberapa tempat,” jelasnya.
“Jadi, kita sadari kasus yang kita report setiap hari sedikit saja, tapi dibawahnya pasti ada kasus yang banyak,” katanya.
Jadi, ucap Jarot, penyakit ini self limiting disease. Kalau kena pada manusia yang rentan, misalnya usianya diatas 60 tahun dan punya penyakit penyerta seperti diabetes, infeksi paru, jantung, maka menjadi berbahaya.
“Tapi, penyakit ini jangan membuat kita menjadi panik. Karena sudah diumumkan pemerintah bahwa ada 8 orang sembuh,” katanya.