BERITA-AKTUAL.COM – Saat sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang dengan agenda penyampaian pandangan umum Fraksi-fraksi di DPRD Sintang terkait Nota Keuangan dan Raperda tentang APBD Sintang tahun 2024 beberapa waktu lalu, banyak yang mendorong dibentuknya panitia khusus (pansus) tentang investasi.
Menanggapi usulan itu, Anggota DPRD Sintang Welbertus menyampaikan tanggapannya. Menurutnya, jika pansus perkebunan direalisasikan, banyak permasalahan perkebunan yang bisa ditangani dengan serius. Mengingat banyak sekali permasalahan investasi perkebunan kelapa sawit dengan masyatakat. Mulai dari masalah bagi hasil kebun plasma, permasalahan tenaga kerja, maupun penyaluran Corporate Social Responsibility (CSR). Apakah sudah disalurkan dengan benar dan manfaatnya dirasakan masyarakat atau tidak, itu yang perlu kita pertanyakan dan ketahui bersama-sama.
“Kalau kita di dewan mendorong penyelesaian konflik perkebunan. Saya bicara konteks umum ya, bukan hanya persoalan di PT Julong saja, memang cukup banyak permasalahan investasi di Kabupaten Sintang. Khususnya berkaitan dengan investasi di wilayah perkebunan kepala sawit,” jelas Welbertus.
Menurutnya, kalau kita mendengar pandangan umum fraksi-fraksi waktu beberapa waktu lalu. Banyak fraksi-fraksi di DPRD Sintang yang mengusulkan dibentuknya Panitia Khusus berkaitan dengan investasi perkebunan di Kabupaten sintang.
“Pansus ini untuk meninjau keseluruhan permasalahan investasi di Kabupaten Sintang. Kalau nanti pansus dapat direalisisasikan, ada beberapa hal yang perlu dibahas, pertama soal legalitas perusahaan dan lain-lain, termasuk masalah sosial yang sering terjadi selama ini antara masyarakat dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit,” jelasnya.