Tekan Angka Stunting, Harisson Ajak Semua Stakeholder Turun ke Posyandu Berikan Edukasi Gizi

oleh
Pj Gubernur Harisson dan Ketua TP PKK Provinsi Windy Prihastari berfoto bersama pada  acara rapat koordinasi monitor evaluasi dan FGD percepatan penurunan stunting

PONTIANAK, BERITA-AKTUAL.COM – Penjabat Gubernur Kalbar, Harisson  membuka secara resmi rapat koordinasi monitor evaluasi dan FGD percepatan penurunan stunting (PPS) semester II tingkat Provinsi Kalbar 2023, pada Kamis (30/11).

Pada kesempatan itu, Harisson menginstruksikan seluruh stakeholder terkait untuk secara bersama-sama turun keroyokan ke pos pelayanan terpadu (posyandu).

Instruksi tersebut sebagai bentuk upaya untuk menekan angka stunting di Kalbar. Caranya dengan memberikan edukasi gizi langsung lewat posyandu-posyandu yang menurut Harisson akan berdampak signifikan dalam upaya percepatan penurunan stunting.

“Sekarang saatnya bupati, wali kota, BKKBN dinas kesehatan dan perangkat daerah lain yang terkait itu turun ke posyandu untuk memberikan edukasi kepada ibu-ibu,” ujarnya.

Harisson mengatakan upaya yang mempunyai daya ungkit tinggi terhadap penurunan angka stunting adalah peningkatan pengetahuan ibu-ibu.

“Terutama terkait pola asuh, pentingnya imunisasi dan pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) tepat gizi bergizi,” tuturnya.

Maka ia menilai edukasi terkait menu bergizi yang dapat diberikan ibu-ibu kepada baduta balitanya harus terus digalakkan. Para ibu-ibu menurut Harisson harus menjadi perhatian untuk diberikan pengetahuan akan makanan penuh gizi yang dapat diberikan kepada anak-anak mereka.

“Ajarkan di posyandu itu demo memasak makanan bergizi kemudian langsung disuapkan ke anak-anak itu makanan yang kita buatkan,” jelasnya.

Jika diberikan demo masak makanan bergizi secara langsung maka para ibu-ibu akan mudah untuk mengingat lalu bisa langsung menerapkan dirumah mereka sendiri. Dengan demikian maka para ibu-ibu akan mengerti makanan penub gizi yang harus diberikan sebagai asupan anak mereka.

“Saya mengharapkan petugas-petugas di tingkat kabupaten kota, pemerintah kabupaten kota, petugas puskesmas, BKKBN dan kader posyandu itu benar-benar turun ke posyandu-posyandu,” kata Harisson.

Ia menjelaskan terdapan tiga komponen penting yang harus terdapat dalam MPASI tepat gizi. Pertama yakni karbohidrat yang bisa didapatkan dari bubur, lalu protein hewani dari ikan serta lemak dari minyak makan, minyak sayur, santan dan margarin.

“Protein hewani yang paling penting untuk balita bukan protein nabati karena asam aminonya lebih banyak disitu,” terangnya.

Namun dirinya menekankan prinsip utama dalam penurunan stunting yakni pemenuhan protein hewani bagi anak-anak. Protein hewani dapat diperoleh dari ikan, hati, udang, ayam dan daging sapi. Sementara untuk protein nabati seperti tahu tempe dan lainnya menurut Harisson bisa diberikan belakangan hanya  untuk pengenalan.

“Lalu akibat stunting kemampuan anak untuk berpikir lebih komplek dan mengembangkan nalarnya dalam memecahkan masalah akan lebih rendah. Sehingga nanti hal tersebut akan menghambat mereka pada saat menyerap ilmu pengetahuan disekolah,” terangnya.

Maka stunting harus dicegah sejak dini mulai dari remaja putri pra konsepsi, konsepsi, ibu hamil, ibu menyusui dan kemudian sampai anak berumur dua tahun.

“Jika sudah lewat dua tahun kalau anak sudah stunting maka kita tidak bisa apa-apa lagi jadi kesempatan itu di 1000 Hari Pertama Kehidupan. Lewat dari situ kita sudah tidak bisa apa-apa lagi. Saya juga berharap adanya upaya serius dari berbagai pihak dalam percepatan penurunan stunting. Lantaran menurutnya stunting akan berdampak pada kemampuan kognitif anak-anak yang berkurang,” tutupnya. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.