Upaya Pencegahan PMI Ilegal, Pemkab Mempawah Gencar Lakukan Sosialisasi

oleh
Kepala Bidang Tenaga Kerja, Disperindagnaker Kabupaten Mempawah, Herlinda, SH

MEMPAWAH, BERITA-AKTUAL.COM – Kepala Bidang Tenaga Kerja, Disperindagnaker Kabupaten Mempawah, Herlinda, SH mengatakan, bahwa setiap tahunnya jumlah masyarakat Mempawah yang menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal terus bertambah.

Maka dari itu, dirinya tak menampik bahwa Kabupaten Mempawah menjadi salah satu daerah penyumbang PMI ilegal di Indonesia. Meski demikian, pihaknya memastikan terus berupaya meminimalisir bertambahnya jumlah PMI illegal tersebut.

“Maka dari itu, sejak tahun lalu kami terus meningkatkan sosialisasi dengan menggandeng BP2MI dan Pengawas Ketenagakerjaan Pemprov Kalbar. Sasarannya adalah perangkat desa di 5 kecamatan. Dan tahun ini kita lanjutkan lagi di 4 kecamatan di Kabupaten Mempawah,” ujar Herlinda kepada awak media, Minggu (7/10) lalu.

Ia juga menjelaskan, bahwa dalam sosialisasi tersebut pihaknya mengedukasi Kepala Desa (Kades) dan perangkat desa tentang prosedur bekerja ke luar negeri, tentunya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

“Pastinya sesuai ketetapan yang berlaku. Sesuai PP Nomor 59 tahun 2021, salah satu tugas desa adalah memantau keberangkatan dan kepulangan PMI. Jadi, melalui sosialisasi itu diharapkan Kades dan perangkat desa dapat memberikan pencerahan kepada masyarakatnya,” terangnya.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, bahwa bertambahnya PMI illegal asal Kabupaten Mempawah ini diduga karena minimnya peluang kerja di daerah. Seperti yang disampaikan oleh Tokoh Adat Panglima Jilah, Agustinus saat menghadiri acara Gema Bina Bangun Desa (GBBD) di Desa Benuang dan Desa Sambora, Kecamatan Toho, Selasa (3/10) lalu.

Dihadapan Bupati, Wakil Bupati dan Kepala OPD Pemkab Mempawah, Agustinus menjelaskan, bahwa banyak masyarakat yang harus merantau ke kota hingga ke luar negeri untuk mendapatkan pekerjaan. Hal itu dikarenakan minimnya kesempatan kerja di daerah.

“Jadi di sini minim sekali pekerjaan, sehingga banyak anak-anak kami yang harus merantau ke kota bahkan ke luar negeri untuk mendapatkan pekerjaan,” terangnya.

Oleh sebab itu, Agustinus berharap, dorongan dan dukungan Pemerintah Kabupaten Mempawah untuk memfasilitasi masyarakat memperoleh pekerjaan yang layak dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

“Untuk diketahui, bahwa rata-rata pekerjaan masyarakat di sini bertani dan berkebun. Penghasilan dari bertani dan berkebun sulit untuk menopang kebutuhan ekonomi sehari-hari. Maka, kami membutuhkan pekerjaan yang  lebih baik,” harapnya. (dil)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.