BERITA-AKTUAL.COM – Kawasan perbatasan Sintang yang berbatasan langsung dengan Malaysia, harus menjadi perhatian serius pemerintah saat pandemi Covid-19 saat ini.
Apalagi, akses ke Malaysia sangat dekat dan tidak melalui jalur resmi. Tapi melalui jalan tikus yang melewati hutan belantara. Oleh karena itu, untuk pencegahan dan antisipasi Covid-19 di perbatasan. Wakil Ketua II DPRD Sintang Heri Jambri menyatakan bahwa dirinya akan pergi ke perbatasan hari Kamis mendatang.
“Saya akan ke perbatasan untuk sosialisasi supaya masyarakat dengan sadar tidak pergi ke Malaysia apapun kepentingannya. Karena saat ini sedang wabah corona,” katanya pada berita-aktual.com di DPRD Sintang, Senin (30/3).
Ia mengatakan, warga di perbatasan Sintang-Malaysia, sehari-hari memang bolak balik ke negeri Jiran tersebut. Mereka pergi ke Malaysia untuk belanja kebutuhan sehari-hari, seperti beras, sembako dan barang-barang lainnya. Termasuk juga menjual hasil pertanian ke Malaysia.
“Namanya jalan tikus kan tidak semua aparat bisa mengawasi. Kan bisa bebas keluar masuk. Lagipula jalan tikus tersebut melewati hutan belantara. Mana ada pagarnya. Karena pagarnya ndak ada di sepanjang batas, orang bisa lewat mana saja. Maka, yang harus disadarkan adalah masyarakat perbatasan agar tidak ke Malaysia saat wabah corona ini. Khususnya warga yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Karena hari-harinya memang ke Malaysia,” ucapnya.
Heri Jambri mengungkapkan, di Nanga Bayan, Kecamatan Ketungau Hulu, ada perkampungan baru yang tempat tinggalnya pas di batas negera. “Mereka ini tinggal turun ke Malaysia. Turun ke sebelah, Indonesia. Mereka inikan tidak ada yang menjaga. Makanya saya mau datang ke sana untuk sosialisasi supaya mereka bisa menjaga diri,” pungkasnya.