19 Kasus Gigitan Anjing di Wilayah Puskesmas Emparu, 1 Meninggal Dunia

oleh
Kepala Puskesmas Emparu, Donatus Leo (jas hitam) saat menerima bantuan secara simbolis saat Harkesnas.

BERITA-AKTUAL.COM – Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Emparu, Donatus Leo mengungkapkan jumlah kasus gigitan anjing di wilayah kerjanya. Ia mengatakan, sejak Januari hingga Oktober 2022 ada 19 kasus gigitan anjing. Satu diantaranya meninggal dunia dan positif rabies.

“Kasus gigitan anjing di Puskesmas Emparu jumlahnya memang agak lumayan. Ada satu kejadian fatal yakni adalah kasus positif rabies hingga meninggal dunia beberapa waktu lalu,” jelas Donatus Leo pada media berita-aktual.com saat berada di Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, kasus warga yang meninggal dunia akibat penyakit rabies setelah digigit anjing sudah dilakukan tindakan sesuai prosedur. Kejadiannya sekitar pertengahan bulan Agustus 2022.

“Saat itu, korban meninggal digigit anjing di bagian hidung. Anjing yang menggigit lebih besar dari korban yang merupakan anak-anak. Sebenarnya sudah ditangani semua, juga sudah disuntik Vaksin Anti Rabies (VAR), namun yang bersangkutan meninggal dunia setelah tiga minggu digigit anjing,” bebernya.

Donatus Leo menuturkan, untuk memastikan suatu kasus gigitan anjing dinyatakan positif rabies atau tidak, pihaknya tidak memiliki peralatan untuk menguji sample tersebut. Makanya harus dibawa ke Pontianak.

“Untuk membantu masyarakat mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR), kita selalu mengusahakan agar jangan sampai stoknya kosong di Puskesmas. Jadi VAR harus selalu tersedia. Karena satu orang perlu empat VAR, namun Serum Anti Rabies (SAR) yang kurang. Karena memang serumnya susah didapat,” jelasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.