BERITA-AKTUAL.COM – Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang menemukan dua kasus radang otak yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk yang membawa virus Japanese Encephalitis (JE). Virus ini ditularkan oleh nyamuk Culex.
Kepala Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Darmadi mengungkapkan bahwa kasus ini pertama kali dideteksi di Jalan Kelam. “Waktu pertama ke rumah sakit, virus ini tidak terdiagnosa karena tidak sampai pada pemeriksaan laboratorium. Ketika dirujuk ke Pontianak juga tidak terdiagnosa. Setelah berobat ke Kuching, ternyata terkena Japanese Encephalitis (JE),” ungkap Darmadi.
Menurut Darmadi, kasus tersebut sudah cukup lama. Yang mengalaminya adalah pelajar. “Soal di mana dia terkena gigitan itu, kita tidak tahu. Yang jelas dia tidak pernah kemana-mana karena anak MTSN,” jelasnya.
Kasus kedua, kata Darmadi, terjadi baru-baru ini, tepatnya pada bulan Agustus 2023. Sampelnya diambil dari RSUD Ade M Djoen. “Pasien dinyatakan positif JE pada Agustus kemarin, anak itu juga dirujuk ke Rumah Sakit Sudarso, diagnosa secara klinis adalah TB meningitis. Dan berdasarkan hasil lab Kemenkes, dia meningitis, positif JE,” ungkapnya.
Untuk menangani masalah ini, Darmadi menyebut bahwa ada gerakan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan agar melaksanakan kampanye aksi JE atay pemberian imunisasi. Kalbar mendapat kesempatan kedua setelah Bali.
“Di Sintang, vaksinasi JE rencananya akan dilaksanakan 26 September. Makanya kami minta masyarakat waspada dan mengikuti vaksinasi ini. Sasarannya mulai umur 9 bulan hingga usia kurang dari 15 tahun,” jelasnya.
“Saat ini vaksin sudah siap. Vaksinasi ini diberikan sekali seumur hidup. Harapan kami masyarakat mengikuti vaksinasi untuk mencegah virus JE, karena menyerang otak. Makanya harus menjadi perhatian kita semua,” jelasnya.