SINTANG, berita-aktual.com-Saat peresmian listrik masuk desa di Desa Sungai Tapang belum lama ini, Bupati Sintang Jarot Winarno mengungkapkan hal yang menarik terkait PLN. Menurutnya, jika dulu profesi dokter, bidan maupun perawat dianggap masyarakat sebagai `manusia setengah dewa`, karena ketika sakit dan diobati, mereka menggantungkan harapan sembuh pada tenega medis. Sekarang kondisinya berbeda, yang dianggap manusia setengah dewa adalah PLN dan BPN.
“Baru melihat petugas PLN ngukur jak, masyarakat sudah senang. Padahal baru ngukur jak, belum dipasang tiang maupun kabel listrik. Begitu juga ketika melihat BPN ngukur-ngukur tanah, masyarakat senang karena segara mendapatkan sertifikat,” katanya.
Jarot bercerita, ketika dirinya berkunjung ke desa yang belum teraliri listrik, masyarakat pasti mengatakan mereka belum merdeka. “Nuan tuk dah merdeka, kami ini belum . Ndai sik api (tidak ada listrik),” kata Jarot.
“Jadi, jika belum teraliri listrik, masyarakat menganggap belum merdeka. Di Sintang, listrik ini berkaitan dengan rasa kemerdekaan,” sambung Jarot.
Dikatakan Jarot, total desa di Sintang 391 desa dan 16 kelurahan. Sebagian besar belum teraliri listrik. Sejumlah desa yang belum teraliri listrik yang dimaksud, ada yang mendapat bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), PLTS Terpadu maupun PLTS hybrid dari pemerintah atau arganisasi masyarakat sipil. Selain itu, ada pula desa yang memanfaatkan Alokasi Dana Desa (ADD).
“Biasanya, desa yang memanfaatkan ADD ini membeli PLTS tersebar dan dianggarkan dua tahun. Makanya, kehadiran PLN memberi harapan. Agar seluruh desa di Sintang terang benderang,” katanya.
“Khusus untuk seluruh Sintang yang terang benderang, diharapkan bisa terwujud tahun 2019 mendatang. Nah, teralirinya listrik ditiga desa Kecamatan Dedai, diharapkan menjadi salah satu bukti komitmen pemerintah untuk merealisasikan itu,” harapnya.
Dikatakan Jarot, untuk mewujudkan Sintang terang tahun 2019, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2016-2021 telah menentukan 6 prime mover (motor penggerak-red) pembangunan. Salah satunya program percepatan listrik masuk desa untuk memberi rasa merdeka pada masyarakat. “Listrik ini berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Makanya, setiap tahun kami menyediakan anggaran untuk listrik masuk desa. Desa yang cuma tiang minta listrik, kabel saja, atau penyelesaian PLTMH, semuanya dibantu,” katanya.
Jarot juga menyatakan dukungannya pada PLN jika ingin memperpanjang jaringan. Salah satunya masalah jalan. “Contohnya di Desa Buluk Jegara. PLN sudah setuju untuk memasang jaringan, tapi aksesnya belum ada. Makanya, kami memperbaiki jalan. Termasuk juga di Sungai Tapang, kami memperbaiki jalan menuju desa agar PLN lancar memasang jaringan,” katanya.