Cegah Peredaran Narkoba, Pegawai dan Warga Binaan Lapas Sintang Jalani Tes Urine

oleh

SINTANG – Puluhan pegawai dan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sintang menjalani tes urine, Rabu 13 November 2024.

Tes urine tersebut dilaksanakan untuk mencegah peredaran narkoba di Lapas. Kegiatan tersebut merupakan kerjasama Badan Narkotika Nasional (BNN) Sintang, Polres Sintang dan Lapas Kelas IIB Sintang.

Kapolres Sintang, AKBP I Nyoman Budi Artawan mengatakan bahwa tes urine dilaksanakan di Lapas Sintang karena lebih dari 50 persen warga binaan merupakan kasus narkoba. Maka dari itu sebagai wujud pengawasan, dilaksanakanlah tes urine pada warga binaan.

“Harapannya, ketika tes urine-nya negatif dan mereka selesai menjalani masa hukuman, bisa kembali ke masyarakat dengan baik. Bisa berbaur dan menjadi warga negara yang baik,” harapnya.

Kapolres menyebut, kondisi Sintang saat ini bisa dikatakan darurat narkoba. Ini tampak dari banyaknya kasus narkoba yang berhasil diungkap Polres Sintang.

“Mayoritas tangkapan kita adalah kasus narkoba. Di Lapas sendiri, napi kasus narkoba lebih dari 50 persen. Makanya kita gencar sosialisasi dengan BNN Sintang ke sekolah-sekolah dan mahasiswa agar peredaran bisa berkurang,” bebernya.

Massifnya peredaran narkoba, kata Kapolres, tidak terlepas dari letak geografis Sintang yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Bahkan lolosnya narkoba dari perbatasan di Kalbar kerap jadi perhatian banyak pihak.

“Intinya Sintang sudah rawan narkoba. Ini terlihat dari data tangkapan kita, persentase kasus narkoba sangat tinggi dibanding kabupaten lain di Kalbar,” kata Kapolres.

Kepala BNN Sintang, Alber Manurung mengatakan bahwa tes urine warga binaan di Lapas merupakan bagian dari pencegahan peredaran narkoba. Pencegahan dilakukan dengan melakukan deteksi dini melalui tes urine sekaligus sosialisasi.

“Nah tugas BNN, apabila dalam tes urine ini ada yang positif, akan kami laksanakan rehabilitasi,” katanya.

Kedepan, Alber Manurung mendorong agar tes urine warga binaan Lapas Sintang dilaksanakan rutin.

“Kita harapkan berkelanjutan dan massif. Mereka yang dites sebagai sampling diharapkan menjadi perpanjangan tangan kita untuk menyampaikan bahaya narkoba, baik itu ke keluarganya atau Lapas,” jelasnya.

Kalapas Kelas IIB Sintang, M Rizal Fuadi mengatakan bahwa yang diajukan untuk tes urine adalah warga binaan dan pegawai. “Langkah ini diharapkan jadi contoh bagi warga binaan. Bahwa selain warga binaan, pegawai pun dilakukan tes urine agar fair,” jelasnya.

Adapun warga binaan yang menjalani tes urine sebanyak 25 orang, sedangkan pegawai Lapas berjumlah 5 orang.

“Ini dilaksanakan untuk deteksi dini, jangan sampai di Lapas ada peredaran gelap narkoba. Makanya kami bersinergi dengan Polres dan BNN Sintang untuk bersama-sama melakukan pencegahan. Sehingga ketika keluar Lapas, mereka menjadi orang yang baik dan berguna bagi masyarakat,” harapnya.

Mengenai warga binaan kasus narkoba, Rizal mengungkap bahwa jumlahnya sekitar 52,5 persen. Total warga binaan Lapas Sintang berjumlah 560 orang.

No More Posts Available.

No more pages to load.