BERITA-AKTUAL.COM – Sejak pemerintah mengkonfirmasi kasus pertama dan kedua infeksi virus corona di Indonesia. Permintaan akan masker semakin meningkat. Tingginya permintaan masker bahkan hingga ke daerah yang jauh dari pusat ibukota negara.
Di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia, masker juga laris diburu pembeli. Contohnya di Apotek Kita yang berlokasi di depan RSUD Ade M Djoen Sintang. Empat kotak masker habis dalam waktu setengah jam saja.
“Permintaan masker memang tinggi sejak pemerintah mengumumkan kasus corona di Indonesia,” kata Erwin, Owner Apotik Kita, Rabu siang (4/2).
Saat ini, kata Erwin, apotek yang dikelolanya mengalami kekosongan stok masker selama 4 hari. Stok masker yang tersedia sebelumnya sudah habis oleh pembeli. Padahal, dirinya menjual masker paling banyak 3 lembr per orang pada pembeli.
“Sebelumnya, stok kami 1-2 karton. Tapi, sejak heboh virus corona, stok habis. Setelah itu, kami hanya dapat hanya 10 kotak. Empat hari lalu kami dapat 5 kotak. Semua itu habis dalam setengah jam,” bebernya. “Dari 5 kotak masker yang saya dapat, 1 kotak saya stand by-kan untuk karyawan dan keluarga.
Ia mengatakan, satu kotak terdiri dari 50 lembar masker. Satu masker dijual Rp 1.000 pada pembeli. “Biasanya, kami beli satu kotak masker hanya Rp 35 ribu. Tapi, stok terakhir yang kami punya, harganya sudah 75.000 per kotak. Karena saat ini masker sedang kosong, ada yang menawarkan Rp 300 ribu per kotak pada saya,” kata Erwin.
Dengan semakin mahalnya harga masker, Erwin mengaku tidak berani membeli. Mengingat, ketika sudah membeli dengan harga mahal, tentu tidak mungkin menjual dengan harga Rp 1.000 per masker lagi. “Jadi saya tidak ambil tawaran itu. Takutnya nanti dibilang orang, saya ini mengambil kesempatan dalam kesempitan. Atau ingin cari untung yang banyak,” tuturnya.