BERITA-AKTUAL.COM – Kepala Dinas Kesehatan Sintang, dr. Harysinto Linoh memastikan bahwa RSUD Ade M Djoen Sintang belum ada menangani pasien terindikasi corona.
Bantahan itu disampaikan Sinto menyusul informasi yang beredar melalui media sosial dan WhatsApp, bahwa ada pasien corona yang dirujuk ke RSUD Ade M Djoen Sintang.
“Kemarin, muncul beberapa berita yang dikonfirmasi ke saya. Pertama, tentang adanya pasien dari Sekadau yang terindikasi coronavirus dirawat di RSUD Ade M Djoen. Hari ini saya sampaikan bahwa berita itu tidak benar,” kata Sinto saat press release Dinas Kesehatan Sintang bersama Direktur RSUD Ade M Djoen di aula Diskominfo, Jumat siang (13/3).
Berita lainnya adalah tentang pasien terindikasi positif corona dari Badau yang akan dirujuk ke RSUD Ade M Djoen Sintang. “Itu juga berita yang tidak benar. Berita itu hoaks,” tegas Sinto.
Di Indonesia, kata Sinto, yang terindikasi positif corona ada 34 kasus, 1 meninggal dunia yakni Warga Negara Asing (WNA). “Dari 34 kasus itu, kasusnya saling keterkaitan. Jadi, bisa ditelusuri muasalnya. Atau, kasusnya berasal dari warga Indonesia atau WNA yang baru pulang dari negara yang terindikasi positif corona. Jadi, tidak ada kasus yang murni muncul sendiri,” bebernya.
Sinto mengatakan, untuk Kalimantan Barat khususnya Kabupaten Sintang, belum ada satupun kasus positif corona. Meski demikian, pihak RSUD Sintang sudah menyiapkan jika memang ada pasien terindikasi corona dirujuk. “Tadi malam, pihak RSUD sudah melakukan simulasi penanganan pasien corona. Dinkes juga akan melakukan simulasi serupa dalan waktu dekat,” bebernya.
Menyikapi kasus corona, Sinto meminta masyarakat tidak panik. Ia juga menegaskan bahwa yang perlu untuk memakai masker adalah orang sakit. Atau, petugas kesehatan yang kontak langsung dengan pasien yang sakit. “Yang sehat tidak perlu pakai masker. Tapi harus tetap menjaga kesehatan,” tegasnya.
Yakni, pertama dengan mengonsumsi makanan dan minuman bergizi. Kedua, rajin mencuci tangan. Ketiga, masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri. Keempat, soal etika ketika batuk atau bersin.
“Kami sudah melakukan penyuluhan hingga ke sekolah da kantor fasilitas umum terkait bagaimana mencuci tangan dengan baik dan benar. Serta soal etika batuk dan bersin,” jelasnya.
Direktur RSUD Ade M Djoen Sintang, dr. Rosa Trifina juga menegaskan bahwa pihaknya belum merawat pasien corona. Tetapi sebagai rumah sakit yang dirujuk untuk untuk menangani pasien corona, pihaknya tentu harus mempersiapkan diri. “Makanya, tadi malam kami melakukan simulasi penanganan pasien corona. Agar kerika ada kasus, penanganan dilakukan cepat, tepat dan aman,” tegasnya.