BERITA-AKTUAL.COM – Ketua Komisi V DPR RI yang juga tokoh Dayak Kalimantan Barat, Lasarus mengaku sangat bangga Ketua DPR RI Puan Maharani mengenakan pakaian adat Dayak saat sidang tahunan MPR.
“Suatu kebanggan bagi saya selaku orang Kalbar dan orang Dayak Desa, sebab sudah dua kali tenun ikat yang merupakan kebanggan orang Kalimantan Barat khususnya Dayak Desa (Sub Suku Iban) dipakai oleh petinggi negara,” ujar Lasarus.
Ia mengatakan, pakaian Dayak pertama digunakan Presiden Jokowi saat berkunjung ke Sintang. Ia memilih jaket boomber dari tenun ikat yang merupakan hasil pengerajin dari Desa Umin Jaya Kecamatan Dedai Kabupaten Sintang untuk dikenakan selama kegiatan berlangsung.
“Kemudian hari ini tenun ikat kembali dipakai oleh Ibu Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan Ibu Puan Maharani,” jelasnya.
Lasarus menjelaskan, tenun yang dikenakan Ketua DPR RI saat memimpin Sidang Tahunan MPR di Gedung Nusantara Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta merupakan adalah karya Ibu Tini dari Desa Umin Jaya.
“Kebetulan Ibu Tini adalah bibi saya. Ibu Tini dan para pengerajin di Desa Umin serta di Betang Ensait Panjang pasti sangat bangga dan semakin bersemangat berkarya dengan besarnya apresiasi dari para tokoh Nasional kita,” katanya.
Kata Lasarus, tenun yang dikenakan Ketua DPR RI bermotif Ruit Besai. Motif Ruit Besai merupakan motif kebesaran yang dalam adat Dayak, hanya digunakan oleh tokoh-tokoh besar. Motif ini melambangkan kebesaran dan keperkasaan.
“Pemilihan kain motif Ruit Besai oleh Ibu Puan berawal saat Istri saya Yolanda Lasarus menunjukkan beberapa contoh kain motif Dayak kepada perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu beberapa waktu lalu. Puan pun langsung tertarik dengan motif Ruit Besai,” ujarnya.
Sementara untuk model pakaian didesain oleh desainer lokal dari Pontianak bernama Mysha Hamisah. “Untuk melengkapi busana adat yang dipakainya, Puan memakai aksesoris berupa ikat kepala khas Dayak yang melambangkan kecantikan perempuan-perempuan Dayak,” kata Lasarus.
“Saya mewakili para penenun dan juga desainer busana tenun ikat mengucapkan terimakasih kepada Ibu Puan dan Presiden Indonesia yang telah menggalakkan penggunaan busana daerah dalam moment-moment penting kenegaraan. Semoga dengan semakin dikenalnya busana khas daerah semakin meningkatkan perekonomian di desa-desa serta UMKM yang bergerak di bidangnya,” pungkasnya.