BERITA-AKTUAL.COM – Banjir yang terjadi cukup lama di Desa Tebing Raya, Kecamatan Sintang, sangat menggangu mobilitas warga karena sebagian besar ruas jalan sudah terendam. Akibatnya aktivitas warga terpaksa menggunakan perahu, salah satunya untuk pelajar pergi ke sekolah.
“Karena pergi sekolah terpaksa menggunakan jasa tambang perahu, otomatis mengeluarkan biaya. Untuk speedboat tambang, paling tidak kita mengeluarkan biaya sekitar Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per orang,” ungkap Kepala Desa Tebing Raya, Hardiman pada berita-aktual.com ketika ditemui di Sintang, Rabu 23 November 2022.
Ia mengatakan, jika orang tua punya dua anak yang harus pergi sekolah tiap hari menggunakan jasa tambang perahu, kata Hardiman, tentu biaya yang harus dikeluarkan untuk transportasi sangat menguras kantong. Apalagi jika ditambah orang tua juga ikut pergi bersama-sama dengan alasan keamanan.
“Dengan mempertimbangkan hal itu, pihak sekolah memberikan toleransi atau membuat kebijakan khusus terkait kegiatan belajar mengajar di sekolah. Yakni sekolah tidak diliburkan total. Mereka tetap sekolah pada hari Senin, Rabu dan Jumat. Selain hari itu belajar di rumah,” jelasnya.
Ditanya apakah siswa yang pergi ke sekolah mendapatkan subsidi dari desa untuk transportasi, Hardiman menyebut bahwa mereka bayar masing-masing.
“Kalau kita di desa memang belum bisa membantu. Karena memang anggaran untuk itu tidak ada. Intinya anggaran yang ada peruntukannya sudah jelas dalam APBDes. Jadi desa untuk sementara ini belum bisa berbuat banyak,” katanya.
Hardiman menyebut, jumlah siswa yang harus pergi ke sekolah menggunakan perahu cukup banyak. Jumlahnya lebih dari 30 orang. Mereka merupakan pelajar SD dan SMP.
“Tiga hari dalam seminggu mereka harus pergi ke sekolah menggunakan perahu. Kebijakan sekolah hanya tiga hari ini berjalan baru-baru ini. Kalau banjir tinggi, sekolah hanya tiga hari dalam seminggu. Kalau air ndak terlalu naik, sekolah tetap seperti biasa,” pungkasnya.