BERITA-AKTUAL.COM – Bupati Sintang Jarot Winarno mengaku menerima ratusan Direct Message Instagram terkait pertanyaan mengapa pelajar tidak diliburkan.
“Saya jawab pelan-pelan dengan sabar. Di facebook saya dibantai habis, kenapa anak-anak tidak diliburkan,” kata Bupati SintangJarot Winarno.
Namun, yang perlu dijelaskan adalah pentingnya menjaga jarak sosial atau social distancing. Ia menjelaskan bahwa masyarakat di kota-kota besar Sintang, diharapkan bisa menjaga jarak aman yang dimaksud.
“Lalu, sekolah diliburkan ndak? Kalau dalam konteks social distancing kita bisa bereskan kerumunan di Taman Bungur, Pasar Masuka, Pasar Junjung Buih atau lainnya, boleh kita liburkan. Tapi, setelah saya tanya dengan Kepala Dinas Pendidikan soal kesiapan protokol belajar di rumah, dijawab belum siap,” jelasnya.
Jarot mengatakan, belajar dari rumah khusus untuk Kota Sintang memang dimungkinkan. Karena terhubung dengan jaringan internet.
“Tapi, kalau sudah di Kelansam, atau Kayan Hulu yang tidak terhubung yang nihil signal, bagaimana ngaturnya? Mau dikasik PR 14 hari? Siapkan protokolnya. Belum siap, siapkan segera. Karena kalau suatu saat diperlukan, kita liburkan anak-anak,” katanya.
Kemudian, soal edaran Menpan-RB mengenai bekerja dari rumah. “Kita sudah siap belum? Saya tanya Sekda, belum siap. Kita tidak punya meja teleconference. Pak Presiden enak tinggal teleconference. Kita pakai WA saja, masih ada satu dua kepala dinas yang tidak terbiasa,” bebernya.
Selanjutnya, soal ibadah dari rumah. Saya juga bertanya dengan MUI, Keuskupan, denominasi gereja soal protokol itu.
“Kalau sudah, bisa ikuti perintah Pak Presiden. Belajar di rumah, bekerja di rumah, ibadah di rumah. Nadiem Makarim pun bikin video kayak gitu. Ya Nadiem, bos Gojek. Kita di sinikan belum bisa. Begitulah kira-kira. Tapi, tolongkan dipikirkan untuk mengurai kerumunan di Taman Bungur sore hari, Pasar Masuka, Pasar Junjung Buih, Lintas Melawi pada malam hari,” ucapnya.
