Pemkab Sintang Peringati Hari Kesehatan Nasional ke 60 Tahun 2024 di Puskesmas Sungai Durian

oleh

SINTANG – Bupati Sintang, Jarot Winarno menghadiri peringatan Hari Kesehatan Nasional ke 60 Tahun 2024 di Halaman Puskesmas Sungai Durian, Selasa 12 November 2024.

Bupati Sintang, Jarot Winarno menyampaikan bahwa sejarah Hari Kesehatan Nasional adalah saat adanya Kopem atau Komando Operasi Pemberantasan Malaria.

“Saat saya menjadi dokter juga terlibat dalam upaya pemberantasan malaria baik saat bertugas di Kota Baru, Sokan, Ketungau dan Sungai Durian ini. Maka saya hafal dengan kondisi Puskesmas Sungai Durian. Sebelum saya jadi kepala dinas, saya juga pernah bertugas di Puskesmas Sungai Durian ini,” terang Jarot

“Sekarang malaria masih ada. Kita harus bahagia, ada yang sakit karena tidak bahagia hidupnya. Saya tau banyak puskesmas di Kabupaten Sintang sudah bagus. Hari Kesehatan luar biasa saat itu, karena menjadi momen untuk memberantas penyakit malaria. Sekarang timbul penyakit lainnya. mudah-mudahan kita semakin sehat dan angka stunting semakin turun,” harap Jarot.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Edy Harmaeni menjelaskan bahwa Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke 60 Tahun 2024 diisi dengan berbagai kegiatan.

Kegiatan itu diantaranya; Launching Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP), Launching Rekam Medik Elektronik (RME) pada seluruh puskesmas di Kabupaten Sintang, Deklarasi ODF pada 6 (enam) desa/kelurahan di Kecamatan Sintang, Penyerahan piagam penghargaan bagi puskesmas dengan capaian PIN polio putaran 1 dan putaran 2 di atas 95 persen, Penyerahan piagam penghargaan bagi puskesmas yang sudah mencapai target AFP, Penyerahan piagam penghargaan pelaksanaan Germas tingkat kecamatan tahun pelaksanaan 2023 dan Penyerahan penghargaan untuk ASN purna tugas lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang.

“Tujuan kegiatan ini adalah menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif serta memberikan dampak yang positif untuk elemen masyarakat. Menumbuhkan semangat kebersamaan dalam mendukung transformasi sistem kesehatan,” terang Edy Harmaeni.

Ia menjelaskan, Puskesmas Sungai Durian ini menjadi percontohan dari integrasi Pelayanan Kesehatan Primer dan sudah dipantau oleh Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat. Karena Puskesmas Sungai Durian ini sudah memenuhi syarat untuk melaksanakan integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.

Khusus launching Rekam Medik Elektronik yang merupakan aplikasi. Di Kabupaten Sintang sudah ada 144 fasilitas kesehatan yang sudah terintegrasi dengan Registrasi Faskes. Sudah connect dengan satu sehat.

“Rumah sakit ada 5, puskesmas ada 23, klinik ada 4, dan 11 tempat praktek mandiri,” bener Edy Harmaeni.

Ia mengungkapkan, kendala Puskesmas di Sintang adalah listrik. Puskesmas yang sudah dialiri listrik 24 jam itu baru 10 puskesmas, 5 puskesmas mendapatkan listrik 12 jam dan sisanya masih menggunakan genset.

“Sinyal juga mengalami kendala. Puskesmas Serangas juga baru-baru ini sudah teraliri listrik. Ada juga puskesmas yang hanya mendapatkan listrik hanya 6 jam,” jelasna.

Mengenai launching Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, Kabupaten Sintang menjadi kabupaten kesepuluh di Kalbar yang sudah launching.

No More Posts Available.

No more pages to load.