BERITA-AKTUAL.COM, SINTANG – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang, Bernhad Saragih menjelaskan bahwa banyak kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2022. Mulai dari penanganan banjir dan rehabilitasinya hingga sosialisasi mengenai pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla)
“Tahun 2022, kita sosialisasi Peraturan Bupati Sintang tentang pencegahan Karhutla. Sosialisasi itu dilakukan untuk melakukan pencegahan di beberapa Kecamatan. Sudah 9 Kecamatan kita lakukan sosialisasi tiba tiba Sintang terkena banjir,” ungkap Saragih.
Setelah itu, BPBD Sintang melakukan penanganan dan melakukan rehabilitasi korban bencana banjir. Tahun 2022 banyak jembatan yang direhabilitasi. “Tahun lalu ada sekitar 12 atau 13 jembatan yang kita rehab, saat ini ada yang masih bekerja meskipun seharusnya sudah selesai, tapi tinggi finishing. Dan semuanya kita kontrol melalui Kabid Rehabilitasi untuk monitor semua kegiatan itu. Dan saya ingin tidak ada temuan di kemudikan hari terkait perbaikan jembatan jembatan yang memang rusak parah,” harapnya.
Sebenarnya, kata Saragih, kalau mau jujur, Jika menggunakan dana BTT atau memakai SK tanggap darurat, rehabilitasinya hanya berbentuk emergency. Tapi semuanya berhasil diselesaikan dengan membangun jembatan permanen.
“Berikutnya BPBD juga membuat peta rawan banjir dan ini akan jadi patokan para investor, masyarakat dan kita semua. Sehingga nanti kita mengetahui bagaimana membangun infratstruktur di setiap wilayah rawan banjir,” ujarnya.
Dikatakan Saragih, untuk penanganan banjir, sepertinya sudah menjadi agenda tahunan. Mudah mudahan kedepan kita bisa mengurangi kondisi banjir di Kabupaten Sintang. “Kita juga menerima bantuan tiga speedboat. Speedboat ini 9 meter yang bisa digunakan untuk mengangkut atau mendistribusikan logistik, ada juga mesin 15 PK,” katanya.
Selain itu BPBD Sintang juga mengusulkan ke Provinsi terkait pembuatan water level di beberapa Kecamatan. “Ini bisa dibuat seperti di Jakarta. Sehingga kita bisa tahu batas tertentu kejadian banjir, pada level apa kita harus mengevakuasi warga dan bagaimana kita mengambil sikap terkait kebencanaan,” pungkasnya.