BERITA-AKTUAL.COM – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sintang menggelar stakeholder meeting tranformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial di aula CU Keling Kumang Sintang, Kamis (22/08).
Kegiatan dibuka oleh Asisten Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang Bidang Perekonomian dan pembangunan, Henri Harahap yang mewakili Bupati Sintang. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sintang Iwan Setiadi mengatakan bahwa maksud kegiatan untuk memperkuat peran perpustakaan umum dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan kemampuan literasi.
“Sedangkan tujuannya adalah untuk mewujudkan perpustakaan sebagai pusat belajar masyarakat untuk mengurangi kemiskinan informasi dan meningkatkan dampak disektor pendidikan, kesehatan, pengembangan ekonomi masyarakat. Tentunya dengan menjadikan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Kegiatan tersebut, kata Iwan, ditargetkan dapat dihadiri 40 peserta. Mereka terdiri dari pimpinan daereh, perwakilan dari perpustakaan daerah, perwakilan perpustakaan desa serta seluruh stakeholeder yang bermitra dengan perusahaan.
Asisten Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang Bidang Perekonomian dan pembangunan, Henri Harahap mengatakan, perpustakaan ditetapkan sebagai sebuah kewajiban untuk keberadaannya di setiap wilayah.
“Perpustakaan itu juga adalah kunci untuk mendokumentasikan dalam bentuk arsip segala kegiatan pembangunan yang ada di Sintang ini,” tambahnya.
Henri mengatakan perpustakaan dan kearsipan haruslah bersinergi dengan dinas Kearsipan ditingkat yang lebih tinggi. Tranformasi ini untuk memperkuat sumber daya manusia melalui perpustakaan dan kearsipan. Perpustakaan merupakan kunci akses pengetahuan ditengah masyarakat. Itu sebabnya keberadaannya menjadi penting hingga ke desa-desa.
“Pengetahuan yang mudah diakses akan meningkatkan kualitas manusia kita. Pengetahuan yang baik akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan dapat mengatasi permasalahan sosial seperti kemiskinan,” paparnya lagi.
Upaya transformasi ini meliputi akses literasi yang baik ke masyarakat. Selain itu juga meningkatkan layanan untuk akademis dan literasi budaya. Pelayanan pengetahuan dan informasi ini diarahkan pada era digital.