Camat Sintang Cemas DBD Mewabah

oleh
Tatang Supriyatna, Camat Sintang.

BERITA-AKTUAL.COM – Camat Sintang Tatang Supriyatna mengaku prihatin dan cemas dengan meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kecamatan Sintang.

Mengingat sampai saat ini, berdasarkan data Puskesmas yang ada di Kecamatan Sintang total pasien DBD yang terjadi di Kecamatan Sintang adalah 309 orang dan meninggal dunia 5 orang.

“Untuk awal Oktober 2023 ini saja sudah 13 orang yang sakit DBD. Kami sejak Juli 2023 sudah melakukan langkah monitoring kasus. Dan 5 Agustus 2023 kami sudah melakukan gerakan pencegahan dengan pemberantasan sarang nyamuk. Dengan nama gerakan adalah gerakan serentak, kolaboratif, eliminatif sarang nyamuk,” terang Tatang Supriyatna.

Namun ia mengakui upaya itu belum maksimal dan kasus DBD masih saja terjadi. Sebutannya serentak, namun ada RT yang sadar dan mengikuti. Ada juga yang tidak mengikuti dan kurang peduli.

“Fogging juga sudah dilakukan oleh tim Puskemas dibantu oleh Busera dan Masjid Abu Bakar. Yang menjadi masalah dalam foging ini adalah BBM, racun, solar dan tenaganya kurang,” beber Tatang Supriyatna.

Ia menyebut, sosialisasi sudah maksimal dilakukan. Tinggal masyarakatnya mau atau tidak melaksanakan. Pihaknya selalu ingatkan kades dan lurah di Kecamatan Sintang secara khusus yang padat penduduk untuk waspada dan mengingatkan warganya.

“Masalah yang kami hadapi adalah pemberantasan sarang nyamuk belum maksimal dilakukan oleh tim dan masyarakat. Persepsi masyarakat ini, kalau ada kasus DBD, hanya bisa diatasi dengan fogging. Padahal fogging ini tidak bisa 100 persen mencegah DBD, ada langkah lain yang diperlukan juga,” tambah Tatang Supriyatna.

Tatang mengaku sering menerima WA owarga yang melaporkan ada kasus DBD dan minta dilakukan fogging, tetapi mereka tidak melakukan tindakan lain untuk mencegah.

“Saya sudah laporkan ke Puskesmas, yang ternyata juga ada prosedur untuk minta fogging seperti hasil uji laboratorium pasien yang membuktikan pasien tersebut memang terkena DBD,” tambah Tatang Supriyatna.

“Kami juga kekurangan tenaga, sarana dan prasarana, solar dan racun untuk foging. DBD inikan tiap tahun, seharusnya racun, solar dan alat foging selalu siap. Kami merencanakan dilakukan pemberantasan sarang nyamuk secara serentak ke depan dengan titik lokasi yang akan kami tentukan. Saya harap masyarakat bisa merespon ajakan kita dan peduli dengan gerakan pemberantasan sarang nyamuk,” terang Tatang Supriyatna.(RILIS DISKOMINFO SINTANG)

No More Posts Available.

No more pages to load.