BERITA-AKTUAL.COM – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Yustinus turut khawatir dengan meningkatnya kasus deman berdarah dengue di Kabupaten Sintang.
Kekhawatiran tersebut diungkapkan Yustinus usai mendengar 68 persen korban DBD adalah anak-anak usia sekolah. Sebenarnya kasus DBD ini sudah setiap tahun terjadi. Hanya ada yang kasusnya banyak dan sedikit saja.
“Kita harusnya memiliki komitmen yang kuat untuk mencegahnya. Karena kita tahu bulan apa DBD ini biasanya meningkat,” terang Yustinus.
Ia mengaku setuju jika DBD ini tidak ditetapkan menjadi KLB. Tetapi kita semua hendaknya melakukan sesuatu yang luar biasa untuk mencegahnya.
“Kita bisa bergerak bersama, dan menggerakan seluruh masyarakat untuk mencegah DBD ini. Mulai dari RT, kelurahan, desa dan kecamatan bergerak semua,” terang Yustinus.
Yustinus yakin kalau kita kompak bergerak. Kasus DBD tidak akan sebanyak ini. Ia melihat kita tidak cepat bergerak dan masyarakat kitapun masih cuek dengan upaya mencegah DBD ini.
“Misalnya menjaga kebersihan lingkungan rumah, selalu memperhatikan tempat penampungan air dan meminimalisir sarang nyamuk. Dalam kondisi luar biasa ini, jangan hanya hari jumat saja melakukan kegiatan bersih-bersih. Kalau perlu setiap hari,” terang Yustinus.
Dikatakan Yustinus, dirinya prihatin mayoritas pasien dan korban meninggal adalah kalangan pelajar. Makanya fogging di sekolah jangan sampai ada kasus dulu. Semua sekolah langsung saja di lakukan fogging. Fogging ini perlu dilakukan masif. Jangan tunggu surat dari sekolah.
“Kalau nunggu surat datang, anak-anak sudah meninggal, untuk apa. Ndak ada kata terlambat. Mari kita mulai dari kabupaten, kecamatan, desa, kelurahan sampai RT. Mari kita bergerak untuk membersihkan lingkungan, membagikan abate dan melakukan foging. Saya mengajak seluruh orangtua, agar mengolesi autan sebelum anak-anak berangkat ke sekolah,” ajak Yustinus.
Untuk mencegah DBD, kata Yusrinus, Dinas Pendidikan akan mengirim surat ke sekolah-sekolah agar menyiapkan 20 liter solar untuk membantu pelaksanaan foging ini.
“Jadi nanti petugas datang membawa alat fogging dan racunnya. Sekolah siapkan solarnya. Kita saling mendukunglah untuk mencegah DBD bertambah. Ini untuk keselamatan anak-anak sekolah,” terang Yustinus.(RILIS DISKOMINFO SINTANG)