BERITA-AKTUAL.COM –Sekretaris Komisi A DPRD Sintang Rudy Andryas meminta perusahaan sawit khususnya di daerah pemilihannya yakni Serawai-Ambalau, ikut serta membantu pemerintah dalam pencegahan dan penanggulangan COVID-19 di Bumi Senentang.
“Yang pertama, perusahaan harus ikut mengawal karyawan-karyawan mereka yang datang dari luar Sintang. Mereka tetap harus mengikuti protokol pencegahan COVID-19 yang sudah ditetapkan pemerintah. Misalnya harus karantina mandiri selama 14 hari ketika datang ke Sintang,” kata Rudy Andryas pada berita-aktual.com disela istirahat Rapat Kerja (Raker) Pansus di DPRD Sintang, Senin (13/4).
Jangan sampai, kata Rudy Andryas, karyawan yang masuk terkesan dibiarkan, sama seperti sebelum-sebelumnya. Oleh karena itu, ia mendorong agar mereka yang masuk harus diperketat dari sisi pencegahan COVID-19.
“Lagipula, tim Satgas COVID-19 Kecamatan pun ndak mampu juga memonitor semua orang. Makanya, pihak perusahaan sawit harus ikut membantu. Proaktif lapor ketika karyawannya datang dari luar Sintang,” pinta politisi Partai Nasdem ini.
Ketika ditanya apakah sudah ada bantuan dari perusahaan sawit di Serawai-Ambalau pada masyarakat yang terdampak COVID-19? Rudy Andryas mengatakan belum ada. “Sampai hari ini, yang kita tahu belum ada bantuan. Apakah mereka membantu tanpa kita ketahui lewat Satgas COVID-19? Kita belum konfirmasi ke sana,” bebernya.
“Tapi, kita tetap berharap pihak perusahaan bisa memberikan bantuan pada masyarakat yang terdampak COVID-19 ini,” katanya.
Diakuinya, sejak adanya COVID-19, ekonomi masyarakat memang sangat terpukuli. Sekarang ini di Serawai-Ambalau, ekonomi masyarakat tergantung dengan hasil kerja emas dan kayu.
“Sebenarnya, apa yang mereka lakukan berbenturan dengan hukum. Tapi, jika tidak kita sampaikan, kondisi riil di lapangan seperti itu. Masyarakat tidak punya banyak pilihan mata pencaharian karena kondisi memang sedang sulit. Apalagi komoditi karet tidak lagi bisa diandalkan untuk menambah penghasilan,” ucapnya.