Ajak Masyarakat Perangi Sarang Nyamuk Untuk Cegah DBD

oleh
dr Andar Jimmy Pintabar, Kepala Puskesmas Tanjung Puri.

BERITA-AKTUAL.COM – Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Tanjung Puri, dr. Andar Jimmy Pintabar menjelaskan bahwa atas melonjaknya kasus Deman Berdarah Dengue (DBD) ini, Puskesmas Tanjungpuri termasuk yang sangat terdampak.

Puskesmas Tanjung Puri, kata dia, sudah bergerak melakukan upaya pencegahan meluasnya DBD ini sejak Juli 2023. Saat yang datang berobat puskesmas merupakan pasien DBD, Puskesmas langsung melakukan langkah-langkah antisipasi seperti Penyelidikan epidemiologi (PE) DBD.

“Yang menjadi masalah memang pola pikir masyarakat kita soal DBD yang selalu mengandalkan foging saja untuk mengatasi DBD,” terang dr. Andar Jimmy Pintabar pada Rabu 11 Oktober 2023.

Menurutnya, kalau ada kasus DBD, masyarakat langsung minta dilakukan fogging ke puskesmas. Padahal yang efektif melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Kecamatan Sintang sejak Juli 2023 sudah melakukan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk.

“Bahkan kami sudah melakukan lokakarya lintas sektor yang menghadirkan 3 kepala puskesmas, kades dan lurah, tentang upaya mencegah DBD ini. Kami sudah mengajak dan menghimbau untuk melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk pada 5 Agustus 2023 yang lalu. Namun kenyataan banyak yang tidak mau,” jelasnya.

Kalau ada permintaan fogging, Puskesmas tidak bisa langsung melakukan karena harus melakukan penyelidikan epidomologis terlebih dahulu. Fogging dilakukan jika lebih dari dua kasus dalam satu wilayah.

“Menurut kami, fogging tidak efektif mencegah DBD. Lalu apa yang efektif, yang efektif adalah pemberantasan sarang nyamuk secara masif. Ketika kami melakukan PE disuatu sekolah, ternyata banyak jentik dan sarang nyamuk disana. Mindset masyarakat kita selalu mengutamakan fogging. Kalau diperintah untuk melakukan fogging ke semua sekolah, kami pun siap meskipun petugas kami hanya 5 orang. Pagi mereka ikut masuk kantor, sore melakukan fogging,” terang dr. Andar Jimmy Pintabar.

Namun kendala lainnya adalah solar juga susah sekarang. Dana juga kurang. Puskesmas siap jika ditetapkan menjadi KLB, tetapi ada konsekuensinya.

“Di wilayah kerja Puskesmas Tanjungpuri ada 79 kasus DBD. Semua sudah kami lakukan PE, 31 lokasi kami lakukan fogging. Sekolah memang belum kami lakukan fogging, tetapi kami menyasar rumahtangga. Kami berterima kasih atas bantuan dari Busera dan Abu Bakar dalam melakukan fogging ini. Kami sangat terbantu,” terang dr. Andar Jimmy Pintabar.

“Kami mohon partisipasi dari semua masyarakat untuk bersama mencegah DBD ini. Kami juga sering didemo, minta fogging. Saya tanya mana datanya. Mereka tidak melaporkan kasus kepada kami. Ada juga kami fogging, kami dimarah dan diusir karena ada anak bayi” terang dr. Andar Jimmy Pintabar. (RILIS DISKOMINFO SINTANG)

No More Posts Available.

No more pages to load.