BERITA-AKTUAL.COM – Harga ayam di pasar tradisional Sintang, Kalbar, mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Harga per kilogramnya bahkan tembus Rp 55 ribu.
“Kenaikan harga ayam memang cukup tinggi. Kemarin saya beli ayam di Pasar Inpres harganya Rp 55 ribu per kilogram,” kata Yuli, warga Desa Baning Kota, Kecamatan Sintang, Rabu (24/6).
Ia mengakui kenaikan harga ayam tentu sangat menyulitkan. Karena disaat bersamaan, harga kebutuhan lain seperti telur, daging dan sejumlah barang lainnya mengalami kenaikan.
“Sekarang semuanya serba naik, sementara kita juga sedang kesulitan karena pandemi COVID-19,” ucapnya.
Kenaikan harga ayam dibenarkan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sintang, Sudirman. “Kenaikan harga ayam sudah berlangsung sekitar seminggu ini,” kata Sudirman.
Dikatakan Sudirman, harga ayam mahal akibat dari stok yang terbatas. Karena selama ini kebutuhan ayam Kabupaten Sintang mendatangkan dari Singkawang dan Pontianak.
“Sedangkan peternak lokal pada saat itu lebih memfokuskan untuk memenuhi kebutuhan hari Raya Idul Fitri yang lalu. Sedangkan kebutuhan setelah lebaran mereka mengharap pasokan dari luar daerah,” bebernya.
Sehingga, kata Sudirman, peternak lokal baru memasukan bibit ke kandang satu minggu setelah lebarann. Jadi, ayam tersebut baru bisa dipanen sekitar 10 hari lagi. “Kemudian, khusus ayam dari luar daerah, baru bisa masuk ke Sintang diperkirakan satu minggu lagi,” katanya.