Menggunakan Drone, Modus Baru Penyelundupan Narkoba di Perbatasan

oleh

KALBAR – Modus penyelundupan narkoba di daerah perbatasan RI-Malysia kian beragam dan makin canggih. Baru-baru ini, penyelundupan sabu diduga menggunakan drone berhasil digagalkan oleh TNI.

Danrem 121/ABW Kalimantan Barat, Brigjen TNI Luqman Arief mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi di wilayah Sei Tekam, Sekayam Kabupaten Sanggau pada 14 September 2024 lalu. Penyelundupan narkoba tersebut digagalkan oleh Satgas Pamtas Yon Zipur 5/ABW.

Kronologisnya, kata Danrem, Satgas Yon Zipur 5 /ABW mendapatkan laporan dari masyarakat binaan Radar Embrio Anti Narkoba di wilayah Pos Sei Beruang, bahwa ada pergerakan mencurigakan di salah satu jalan tikus di sekitar desa Sei Tekam.

“Informasi tersebut segera direspon oleh Wadansatgas Pamtas Kapt.CZI Joko Mahendro dengan membentuk tim untuk segera melakukan operasi ambush di wilayah itu,” jelasnya, Kamis 19 September 2024.

Kemudian, sambung Danrem, tepat pada 14 September Pukul 22.00 tim ambush mengintai pergerakan drone yang secara pelan pelan bermanuver di titik lokasi yang ditargetkan. Yakni di sekitar Dusun Sei Beruang, Desa Sei Tekam.

“Pergerakan drone dipantau tim ambush sampai berhenti di salah satu titik yang kemudian diduga menjatuhkan barang mencurigakan,” jelasnya.

Setelah dilakukan pengamatan situasi, tim ambush segera melakukan pembersihan lokasi, dan menemukan bungkusan berisi sabu kurang lebih 2 kilogram dan 700 butir ekstasi jenis happy five.

“Dari Operasi penggagalan kali ini, disimpulkan bahwa sindikat penyelundup narkoba masuk ke wilayah Indonesia dengan berbagai modus. Selain perubahan lokasi mereka juga melakukan perubahan metode. Jika sebelumnya dengan cara konvensional melalui darat dan kurir, sekarang diduga mengubah metodenya. Yakni dengan menggunakan drone dan menjatuhkannya di wilayah Indonesia,” ungkap Danrem.

“Berbagai keberhasilan penggagalan penyelundupan narkoba oleh satgas TNI AD di wilayah perbatasan RI – Malaysia Kalimantan Barat, telah berhasil menggagalkan lebih dari 200 kilogram narkotika dalam setahun terakhir. Kemanunggalan TNI AD dengan masyarakat menjadi ujung tombak dalam operasi operasi tersebut,” pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.