BERITA-AKTUAL.COM – Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan bahwa pemerintah daerah sedang menjajaki kemungkinan pembangunan Politeknik Perbatasan.
“Dulu, ketika saya bertemu dengan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) yang lama, dari celah peraturan memungkinkan. Karena Pak Jokowi paling senang dengan penyiapan tenaga kerja terampil, jadi Sintang memungkinkan dibangun Politeknik. Sintang berkesempatan dibangun pendidikan tinggi tersebut karena merupakan kabupaten perbatasan,” kata Jarot.
Jika Politeknik berdiri, kata Jarot, jurusan yang dibuka harus sesuai dengan kondisi daerah. “Contohnya Kabupaten Sintang. Yang sesuai tentu jurusan perkebunan. Baik itu sawit, karet, lada, pengembangan teh Borneo, sengkubak, kakao, kopi dan sebagainya,” urai Jarot.
Untuk pembangunan Politeknik tersebut, Pemda Sintang diminta menyiapkan 10 hektar tanah. Namun, saat ini ketersediaan lahan pemerintah jadi kendala. Karena, tanah yang ada dan luas, sudah ditentukan sebagai lokasi kantor Gubernur.
“Saat ini, karena ada pandemi COVID-19, pembiayaan ganti rugi tanah merupakan salah satu bagian yang tidak boleh dianggarkan. Jadi kita belum dapat solusi. Jika lahan sudah ada, bisa kita jadikan sebagai bakal Politeknik Perbatasan,” ucapnya.
Sebelumnya, ketika menerima kunjungan Staf Khusus Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Dr. KH. Abdul Wahid Maktub tahun 2017 lalu, Jarot juga menyampaikan pentingnya Politeknik Perbatasan di Sintang. Lembaga tersebut sangat diperlukan sebuah lembaga pendidikan yang mampu menghasilkan tenaga kerja yang siap pakai.
“Harapannya dengan adanya Politeknik Perbatasan, ke depannya masyarakat bisa bekerja di posisi yang lebih banyak di perkebunan dan pabrik kelapa sawit,” ucapnya.