Waspada Gelombang Kedua COVID-19 saat Mudik

oleh
Jarot Winarno, Bupati Sintang.

BERITA-AKTUAl.COM – Bupati Sintang Jarot Winarno menganalisa bahwa puncak COVID-19 sudah tercapai. Saat ini kurva sudah melandai. Menurutnya, hasil pemeriksaan laboratorium yang diumumkan setiap hari, merupakan hasil yang dikirim seminggu atau beberapa minggu sebelumnya, yang baru diketahui sekarang.

“Tetapi, sekarang kita menghadapi bahaya gelombang kedua (second wave) COVID-19 akibat peristiwa mudik dan paska mudik. Bagaimana cara kita menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan, sehingga harus hati-hati. Bagaimana sholat Tarawih diatur seperti apa. Apakah tidak perlu Tarawih karena hanya sunnah. Atau seperti apa? Mari kita betul-betul menjaga,” ucap Jarot.

Oleh karena itu, Jarot mengajak semua masyarakat berdoa agar Sintang tidak terjadi ledakan COVID-19 paska Ramadhan dan Idul Fitri. Ia juga mengimbau agar masyarakat jangan mudik.

“Dengan kondisi ini, kita harus lebih sabar dan jaga diri supaya ndak usah mudik. Kalau kita kasihan dengan keluarga kita di kampung, jangan mudik. TNI, Polri, ASN dilarang mudik. Masyarakat juga kita imbau dilarang mudik,” tegas Jarot.

Bayangkan saja, sambung Jarot, jika kita pergi ke kampung dan membawa penyakit, daerah pedalaman Sintang belum siap dengan fasilitas kesehatan yang memadai.

“Contohnya, kalau di Serawai ada yang sesak nafas, oksigen mereka punya, tapi tidak dengan ventilator. Mau dirujuk ke Sintang, kan perlu waktu sampai 5 jam. Apakah tertolong atau ndak? Makanya, demi kebaikan bersama, jangan mudik. Takutnya kita malah membawa penyakit,” katanya lagi.

Dikatakannya, saat ini kita dites agar bisa betul-betul menjaga agar tidak terjadi gelombang kedua COVID-19 saat mudik. “Kita dites dengan mudik. Dengan arus manusia ini kalau kita kendor melakukan pembatasan sosial, bisa saja timbul banyak kasus ,” katanya.

No More Posts Available.

No more pages to load.